Senin, 6 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Rekan Presiden Rusia Sambut Kemenangan Donald Trump Sebagai Presiden AS

Ketegangan akan dapat semakin memburuk jika perang atau konflik mulai terjadi, yang dikatakan dapat memicu Perang Dunia III.

Editor: Johnson Simanjuntak
AP
Ketegangan akan dapat semakin memburuk jika perang atau konflik mulai terjadi, yang dikatakan dapat memicu Perang Dunia III. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemimpin Partai nasionalis Liberal Demokrat Rusia, Vladimir Zhirinovsky menyambut kemenangan sahabatnya Donald Trump, Sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat.

Menurut kantor berita Interfax, Zhirinovsky berkata: "Kami tentu saja yakin dan puas, calon yang lebih baik dari dua calon yang ada terpilih menjadi pemenang."

Rekan dari Presiden Rusia Vladimir Putin ini pernah mengungkap bahwa perdamaian dunia akan terancam jika capres AS Hillary Clinton terpilih menjadi Presiden AS.

Vladimir Zhirinovsky, seorang pensiunan anggota DPR Rusia yang terkenal akan komentar kontroversialnya, mengatakan hanya capres AS Donald Trump yang dapat meredam ketegangan antara AS dan Rusia.

"Warga AS yang akan memilih presiden mereka pada 8 November mendatang harus sadar bahwa mereka mendukung perdamaian dunia jika memilih Donald Trump," kata Vladimir Zhirinovsky.

"Tapi, jika mereka memilih Hillary Clinton, Perang Dunia III akan pecah. Kejadian (bom atom) seperti di Hiroshima dan Nagasaki akan terjadi di mana-mana," kata Vladimir Zhirinovsky.

Menurutnya, hubungan antara AS dan Rusia sudah cukup hancur akibat retorika-retorika anti-Rusia yang kerap muncul selama kampanye pencalonan kepresidenan AS ini.

Ketegangan akan dapat semakin memburuk jika perang atau konflik mulai terjadi, yang dikatakan dapat memicu Perang Dunia III.

"Kemenangan bagi Donald Trump akan menjadi kesempatan bagi perdamaian dunia. Tapi, jika Hillary Clinton menang, ia akan menjadi Presiden AS terakhir yang pernah ada," ujar Vladimir Zhirinovsky.

Donald Trump disebutkan sebagai satu-satunya orang yang memiliki ide brilian untuk mendamaikan AS dan Rusia, lebih baik ketimbang mengurus konflik Timur Tengah.

Sedangkan, Hillary Clinton disebutkan sebagai orang yang haus kekuasaan dan berpandangan AS-sentris, sehingga berbahaya karena dapat memicu perang.

Vladimir Zhirinovsky dikenal sebagai rekan dekat Vladimir Putin, yang kerap menimbulkan kontroversi melalui komentar-komentarnya.

Tak heran, Vladimir Zhirinovsky kerap disebut sebagai "Donald Trump dari Rusia", mengingat capres Partai Republik itu pun sering memicu kontroversi melalui komentarnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen kaget atas kemenangan Donald Trump dan menyebutnya sebagai sebuah "guncangan besar."

Von der Leyen mengatakan pada televisi publik Jerman Rabu (9/11/2016) bahwa sementara banyak pertanyaan tetap terbuka.

"Kami Eropa jelas tahu bahwa sebagai mitra dalam NATO, Donald Trump secara alami akan bertanya 'apa yang sudan Anda capai untuk aliansi', tapi kami juga akan mengajukan 'apakah Anda akan mendukung aliansi.'" (AP/TIME/Daily Mail)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved