Jumat, 3 Oktober 2025

Komentar Presiden Duterte menyebabkan 'kekhawatiran'

Diplomat AS mengatakan pernyataan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, baru-baru ini menyebabkan 'kekhawatiran' di AS dan bangsa-bangsa lain.

Daniel Russel

Kunjungan Daniel Russel ke Manila antara lain untuk meminta penjelasan tentang komentar ' pemisahan dari AS'.

Pernyataan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, baru-baru ini dianggap menyebabkan 'kekhawatiran' di Amerika Serikat dan bangsa-bangsa lain.

Hal tersebut diungkapkan oleh diplomat Amerika Serikat yang paling senior untuk kawasan Asia, Daniel Russel, dalam kunjungannya ke Manila.

Asisten Menteri Luar Negeri Daniel Russel mengatakan komentar-komentar Presiden Duterte menciptakan 'iklim ketidakpastian' tentang keingingan Filipina.

Pekan lalu, saat berkunjung ke Cina, Presiden Duterte mengumumkan 'pemisahan' dari Amerika Serikat, yang merupakan sekutu lamanya.

"Saya mengatakan kepada Menteri (Luar Negeri Perfecto) Yasay bahwa berlangsungnya pernyataan dan komentar kontroversial serta iklim ketidakpastian tentang keingingan Filipina telah menciptakan kekhawatiran di sejumlah negara, bukan hanya negara kami," jelas Russel.

Duterte

Presiden Duterte ketika berkunjung ke Cina juga mengatakan akan mengandalkan bantuan dari Cina.

Bukan pertama kali Duterte mengeluarkan pernyataan keras atas pemerintah Washington maupun Presiden Barack Obama, yang mengecam kebijakan Duterte untuk membunuh pengedar narkotika tanpa proses hukum.

Upaya memberantas narkotika tersebut sejauh ini sudah menyebabkan ribuan orang tewas, baik ditembak oleh aparat keamanan maupun kelompok sipil bersenjata.

Duterte

Filipina sebenarnya sedang terlibat dalam sengketa kepemilikan pulau dengan Cina.

Russel kembali mengungkapkan keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa dalam kebijakan Duterte tersebut, yang sudah dicanangkan sejak masa kampanye presiden.

"Ini bukan kecenderungan positif. Seperti saya sampaikan secara terus terang dengan menteri luar negeri, teman-teman Anda juga prihatin dengan jatuhnya korban jiwa terkait dengan kampanye antinarkotika."

Dalam sebuah acara forum ekonomi di Cina, pekan lalu, Presiden Duterte mengatakan, "Saya mengumumkan pemisahan dari Amerika Serikat. Baik secara militer, mungkin tidak sosial, tapi juga ekonomi. Amerika yang rugi."

Washington berpendapat komentar itu 'tidak sesuai' dengan hubungan baik AS-Filipina selama ini.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved