Presiden Duterte: Persetan Dengan HAM
Rodrigo Duterte malah membandingkan jumlah orang yang menjadi korbannya dengan korban perang yang ditimbulkan AS.
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut dirinya tak peduli akan kecaman soal HAM yang ditujukan pada dirinya dan Filipina.
Rodrigo Duterte mengaku tak peduli jika upayanya yang brutal untuk menumpas penjahat narkoba di Filipina dikecam melanggar HAM.
Menurut Rodrigo Duterte, justru para penjahat itu telah lebih dulu melanggar HAM dengan mencekoki narkoba pada rakyatnya.
"Persetan dengan HAM. Saya harus menindak keras para penjahat yang terus menghancurkan anak bangsa," kata Rodrigo Duterte, Minggu (16/10/2016).
"Saya tak peduli dengan apa yang para aktivis HAM suarakan. Saya hanya memenuhi tugas untuk melestarikan generasi muda bangsa ini," kata Rodrigo Duterte.
Rodrigo Duterte malah membandingkan jumlah orang yang menjadi korbannya dengan korban perang yang ditimbulkan AS.
"Ketika AS membom sebuah daerah untuk membunuh militan, banyak orang di sana terbunuh. Mengapa Anda menyebut AS sekadar melakukan 'kerusakan yang tak disengaja', tapi untuk Filipina disebut melakukan 'pembunuhan'?," katanya lagi.
Rodrigo Duterte mengingatkan bahwa masih ada tiga juta pengguna narkoba di Filipina dan jumlahnya terus bertambah.
Sehingga, menurutnya, jika masalah itu tidak segera diselesaikan olehnya, generasi penerus Filipina akan menghadapi masalah serius.
"Anda hancurkan negara saya, saya akan bunuh Anda. Jika Anda hancurkan anak-anak bangsa Filipina, saya akan bunuh Anda," ujar Rodrigo Duterte.
Kebijakan eksekusi mati untuk pelaku kriminal, terutama narkoba, yang diberlakukan di Filipina diklaim sekiranya menewaskan 35 orang per hari.
Sejak Rodrigo Duterte menjabat dan memberlakukan kebijakan tembak mati itu, jumlah kematian di Filipina meningkat secara drastis.
Namun, kebijakan itu disambut kecaman keras oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan kelompok-kelompok pendukung HAM lainnya. (RT News)