Singapura Perkirakan Kasus Zika Akan Terus Bertambah
Kami akan bekerjasama dengan tenaga medis setempat untuk melakukan uji kesehatan
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Kasus Virus Zika di Singapura diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
Menteri Kesehatan Singapura telah mengonfirmasi soal penyebaran Zika di negara tersebut, Selasa (30/8/2016).
Sejauh konfirmasi itu diberikan, sudah ada 82 kasus Zika didapat, naik drastis dari 56 kasus pada hari sebelumnya.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan tengah terus berupaya untuk melakukan uji kesehatan untuk warga.
"Kami akan bekerjasama dengan tenaga medis setempat untuk melakukan uji kesehatan terhadap pasien-pasien yang pernah mengalami demam dan terdapat ruam pada kulitnya," demikian pernyataan kementerian.
Langkah tersebut diharapkan dapat menyingkap kasus-kasus Zika yang sebelumnya tidak terdiagnosa.
Sebanyak 36 orang dari yang terjangkit adalah sekelompok buruh berkewarganegaraan asing di sebuah area konstruksi di timur Singapura.
Pemerintah kemudian menginspeksi sarang-sarang nyamuk di sejumlah area konstruksi di daerah tersebut.
Atas laporan soal menjangkitnya Zika di Singapura, beberapa negara seperti AS, Australia, Taiwan, dan Korea Selatan, mengeluarkan travel warning ke Singapura.
Singapura pertama kali menerima kasus Zika pada 27 Agustus lalu, yaitu seorang perempuan Malaysia yang teruji positif Zika.
Sehari sesudahnya, pemerintah kemudian mendapatkan laporan sebanyak 41 kasus terkait Zika.
Virus dari gigitan nyamuk itu telah menjadi wabah penyakit yang merebak di kawasan Amerika dan Karibia sejak akhir 2015 lalu.
Virus tersebut berisiko ancaman besar bagi wanita hamil, sebab dampaknya akan dialami oleh bayi yang dikandungnya.
Bayi-bayi yang terjangkit Zika biasanya akan mengalami mikrosefalus, alias kelainan otak yang membuat ukuran kepala si bayi mengecil.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan status darurat internasional atas Zika.