Rabu, 1 Oktober 2025

'Pembunuh Non-Muslim Mustahil Cium Aroma Surga, Apalagi Masuk ke Dalamnya'

Sejumlah ilmuwan Islam di Banglades mengutuk keras serangan teror di Dhaka yang menewaskan lebih dari 20 orang.

Editor: Rendy Sadikin

Ulama besar itu juga mengatakan, “Menyerang warga non-Muslim adalah tindakan terlarang atau haram dan di mata Islam merupakan tindakan yang tidak diperkenankan.”

Masoud mengatakan, “Darah, kehormatan, dan kekayaan mereka sama sucinya dengan warga Muslim”.

Bulan lalu menurut Masoud, BJU mengeluarkan fatwa yang ditandatangani oleh lebih dari 100.000 ilmuwan Islam, pakar hukum, dan ulama.

Para ilmuwan itu mengecam terhadap teroris dan militansi, khususnya serangan berdarah terhadap warga non-Muslim.

“Menurut Nabi Muhammad SAW, tindakan-tindakan semacam itu layak mendapat hukuman berat,” ujar Masoud kepada Voice of America.

Ditambahkannya, pembantaian di restoran di Dhaka, Banglades terjadi pada malam Lailatul Qadar atau Malam Kemuliaan, saat itu setiap warga Muslim seharusnya menghabiskan seluruh malam untuk menyembah Allah SWT.

“Pada malam suci itu, para militan justru meninggalkan shalat wajib dan membantai orang-orang tidak berdosa," ujar Masoud.

"Dengan melakukan kejahatan mengerikan itu, mereka ingin membuktikan bahwa mereka berjuang bagi Islam, tetapi justru (sebaliknya) menjadi musuh Islam,” tambah Masoud.

Dalam serangan di Dhaka itu para militan membunuh sembilan perempuan dan seorang anak.

Penasehat hukum BJU, Mufti Junud Uddin Maktum, mengatakan, bahkan dalam perang sekalipun, membunuh mereka yang tidak terlibat dalam perang – termasuk perempuan, anak-anak dan lansia, benar-benar dilarang dalam Islam.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved