Senin, 6 Oktober 2025

Perang Antar Kelompok Yakuza Jepang Paling Banyak di Osaka dan Perfektur Nagano

Sejak September 2015 sampai dengan kini ternyata sudah ada 82 kasus perang kecil antara kelompok mafia Jepang (yakuza).

Editor: Dewi Agustina
Yamaguchigumi Ketto
Bos Yamaguchigumi generasi ke-6, Shinobu Tsukasa (kiri) dan bos Kobe Yamaguchigumi (KY), Kunio Inoue (kanan). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak September 2015 sampai dengan kini ternyata sudah ada 82 kasus perang kecil antara kelompok mafia Jepang (yakuza) Yamaguchigumi dengan Kobe Yamaguchigumi (KY) di seluruh tempat di Jepang, dari utara Jepang Hokkaido sampai dengan selatan Jepang, Fukuoka.

"Jumlah 82 kasus itu akan terus bertambah karena sampai sekarang masih terus tegang antara keduanya," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (25/6/2016).

Perang antar geng Yamaguchigumi dengan KY selama ini ternyata paling banyak di Osaka sebanyak 13 kali, dan di Perfektur Nagano sebanyak 11 kali.

Kemudian di Hyogo sebanyak 8 kali, di Tokyo sebanyak 7 kali dan di Ibaraki maupun Toyama masing-masing sebanyak 6 kali.

Mengapa banyak perang antar geng di daerah-daerah tersebut?

Coba kita lihat data kepolisian Jepang saat ini (per 30 April 2016) untuk berbagai tempat di Jepang.

Di Osaka jumlah pendukung Yamaguchigumi tercatat 1.600 orang dan KY sebanyak 1.300 orang. Semakin lama kecenderungan pendukung KY semakin banyak sehingga muncullah dampak perang antar geng memperebutkan kekuasaan di sana.

Sedangkan di tempat tetangganya, Hyogo dan terutama Kobe, satu-satunya tempat di mana geng KY paling mayoritas dengan jumlah pendukung 1.160 orang dan Yamaguchigumi hanya 270 orang.

Hal itu bisa dimengerti karena pendukung utama KY adalah Yamaken gumi yang bermarkas dan berasal mulanya dari Perfektur Hyogo.

Sementara markas besar Yamaguchigumi di Kobe Perfektur Hyogo. Tak heran setiap pertemuan pimpinan Yamaguchigumi di Kobe setelah pecah dua kelompok, penjagaan semakin ketat baik kalangan Yamaguchigumi maupun polisi karena Kobe Perfektur Hyogo praktis dikuasai penuh oleh kelompok KY yang setiap saat sebenarnya bisa mengambil alih markas besar Yamaguchigumi tersebut dengan kekerasan.

"Tapi kalau kekerasan itu dilakukan, dipastikan semua tempat di Jepang akan pecah perang besar antara kedua geng," kata dia.

Sedangkan Tsukasa yang awalnya bos Kodokai bermarkas di Perfektur Aichi Nagoya. Mayoritas 1.800 orang kelompok Yamaguchigumi dan KY hanya memiliki 400 pengikut saja.

Lalu mengapa pula banyak keributan di Perfektur Nagano?

Jumlah pengikut Yamaguchigumi di Nagano sebanyak 340 orang dari 14 kelompok yakuza. Sedangkan pendukung KY ada 240 orang dari 6 kelompok yakuza.

Perbedaan 100 orang tersebut diperkirakan menimbulkan tarik-menarik pendukung sehingga muncul keributan cukup banyak di Nagano hingga saat ini.

Peperangan di Hyogo sebanyak 8 kali, nomor tiga terbanyak di Jepang, karena kelompok KY diperkirakan ingin membully pengikut Yamaguchigumi, karena dengan mudah pengikut KY sebenarnya bisa mengusir pendukung Yamaguchigumi mengingat mayoritas pendukung KY (1.160) jauh lebih banyak ketimbang Yamaguchigumi (270).

Lalu bagaimana Tokyo yang sampai saat ini ada 7 perang antar geng?

Kalau dilihat jumlah pengikut Yamaguchigumi ada sekitar 1.250 orang dan KY ada 500 orang.

Dari karakter kota besar Tokyo yang jadi pusat pemerintahan, pengawasan polisi sangat ketat sehingga tidak banyak muncul perang antar geng (dapat ditahan oleh pihak kepolisian yang pasti dapat info cepat dari sumber intelijennya apabila akan ada perang antar geng sehingga dapat teredam sejenak).

Karakter kedua Tokyo adalah pendukung Yamaguchigumi cukup kuat juga dari Inagawakai yang bermarkas di Tokyo. Seolah-olah apabila ke luar dari Yamaguchigumi, bergabung ke KY, akan berhadapan pula dengan kelompok Inagawakai yang hubungannya sangat dekat dengan Yamaguchigumi.

Itulah sebabnya pendukung Yamaguchigumi di Tokyo masih sangat kuat dan besar jumlahnya.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved