Penulis Yakuza Kecewa Terhadap Koran Jepang Asahi Shimbun
Kini giliran penulis mafia Jepang (Yakuza) mengritik koran tersebut.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Koran Asahi saat ini lagi banyak permasalahan setelah kebohongan pemberitaan soal wanita penghibur tentara Jepang saat perang dunia kedua, sehingga segala pemuatan jadi sangat ketat dan semakin sangat hati-hati termasuk pemasangan iklan nya.
Kini giliran penulis mafia Jepang (Yakuza) mengritik koran tersebut.
"Sebenarnya dari segi pers kita kasihan juga sama koran Asahi yang jadi teramat sangat hati-hati hingga banyak hal jadi serba sulit termasuk pemuatan iklan buku saya mengenai Perpecahan Yamaguchigumi. Terus terang saya kecewa iklan itu ditolak Asahi," papar spesialis penulis yakuza, Kensuke Nishioka (48) khusus kepada Tribunnews.com siang ini (21/12/2015).
Buku Nishioka bersama lima penulis lain "Perpecahan Yamaguchigumi Perselisihan Di Dalamnya" rencana iklannya dimuat 13 Desember di koran Asahi, tapi akhirnya ditolak Asahi.
"Menurut saya mungkin karena ada nama Seiriki Kenji, salah satu pengarang buku itu juga," paparnya .
Seiriki Kenji adalah mantan bos Yakuza yang telah pensiun dan cukup berpengaruh di Jepang meskipun telah pensiun .
"Tapi saya dulu pernah membuat bukunya Seiriki dan juga tak apa-apa beriklan di koran- koran Jepang. Namun saya lupa apakah juga dimuat iklannya di Asahi atau tidak, tak ingat saya."
Keterlibatan Yakuza dengan media umum di Jepang, apalagi media besar setingkat Asahi memang menjadi sangat hati-hati setelah UU Anti Yakuza yang diperbaharui dan efektif 3 tahun lalu.
Tribunnews.com menanyakan apakah bukan karena ditelpon polisi Jepang untuk menyetop iklan ?
"O polisi Jepang saya yakin tak tahu kita mau beriklan. Tidak dari polisi tapi dari pimpinan Asahi sendiri mereka jadi sangat hati-hati terhadap setiap pemberitaan dan keterkaitan dengan Yakuza," tambah nya lagi.
Apalagi setelah akhir -akhir ini tampaknya Asahi juga banyak kritikan dari masyarakat mengenai berbagai hal mulai dari soal wanita penghibur tersebut, tekannya lebih lanjut.
Hanya Asahi saja tampaknya saat ini memang sedang berupaya untuk sangat berhati-hati mengenai segala hal ketimbang pers lain di Jepang, jelasnya lagi.
Info yakuza bisa baca di www.yakuza.in
.