Jumat, 3 Oktober 2025

Nishioka: Koran Asahi Jepang Halangi Kebebasan Pers

"Asahi Shimbun, Anda terus memburuk," tulis Nishioka.

Editor: Johnson Simanjuntak
Foto Richard Susilo
Buku perpecahan Yamaguchigumi, mengapa terjadi, ditulis oleh lima orang penulis Yakuza Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Salah seorang pengarang buku terbaru pecahnya mafia Jepang (Yakuza), Kensuke Nishioka, mengeritik habis koran Asahi Jepang mengatakan bahwa koran tersebut menghalangi kebebasan pers. Keluhannya disampaikan lewat twitternya.

"Asahi Shimbun, Anda terus memburuk," tulis Nishioka. "Apa yang telah Anda lakukan saat ini adalah tindakan bunuh diri dengan menghalangi kebebasan berekspresi dan pers."

Komplain Nishioka karena iklan dari penerbit buku tersebut tidak mau diiklankan oleh koran Asahi tanggal 13 Desember lalu seiring dengan perayaan geng tradisional secara ritual koto Hajime shik untuk menghormati tahun baru. Sekaligus juga meeting kebijakan yang akan diambil untuk tahun 2016.

Pada tanggal 11 Desember koran Asahi Shimbun Perusahaan menyampaikan kepada penerbit Takarajimasha bahwa iklan buku tersebut tak bisa ditayangkan di koran Asahi Shimbun.

Buku dirilis pada tanggal 4 Desember, oleh Takarajima, dan ditulis oleh lima penulis, termasuk Tomohiko Suzuki dan Kensuke Nishioka.

Menurut penerbit, pengaturan dibuat kepada koran Asahi untuk iklan yang akan muncul di Asahi Shimbun pada tanggal 13 Desember lalu.

"Kami mengambil keputusan dengan mempertimbangkan gerakan anti-sosial tersebut sehingga sulit untuk menerbitkan (iklan) karena keadaan Yamaguchi-gumi sebagai geng dalam konflik," ungkap perwakilan dari Asahi, menurut Takarajimasha.

Sejak perpecahan, Asahi Shimbun belum menjauhkan diri dari cerita, telah menyediakan artikel yang termasuk komentar dari peneliti dan mantan gangster.

Yakuza terbesar di Jepang, Yamaguchigumi pecah tanggal 31 Oktober 2015 lalu secara resmi muncul pecahannya yaitu Kobe Yamaguchigumi (KY) tanggal 1 Oktober 2015.

Yamaguchigumi kini dari semula memiliki 72 kelompok kini hanya memiliki 60 kelompok yakuza afiliasi. Sedangkan KY yang semula hanya 13 kelompok saat pecah, kini telah memiliki (bergabung) 20 kelompok afiliasi yakuza ke dalamnya.

Info lengkap yakuza bisa dibaca di www.yakuza.in

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved