Umat Katolik, Islam, dan Yahudi Saling Berkunjung ke Tempat Ibadah
Sejumlah umat Islam, Kristen, dan Yahudi di kota Melbourne menggelar kegiatan jalan bersama sambil mengunjungi tempat peribadatan satu sama lain.
Saat mereka duduk di masjid, tidak tampak adanya pemisahan antara laki-laki dan perempuan.
Sementara para perempuan yang hadir pun tetap menggunakan baju yang mereka pakai, tanpa menggunakan kerudung. Tapi ada beberapa wanita yang terlihat mulai menutup rambutnya dengan syal.
Imam Bekim Hasani menyambut para tamu dengan membaca surat Al Fatihah beserta terjemahannya.
Lalu ia memberikan penjelasan soal sejarah berdirinya masjid bagi komunitas Albania yang pertama di Melbourne tersebut.
Selanjutnya, ia berbagi soal ajaran Islam sebagai agama yang damai dan menjawab sejumlah kesalahpahaman yang kerap terjadi soal ajaran Islam.
Penjelasannya ini seolah menjadi jawaban dari tekanan yang dialami komunitas muslim di Australia karena seringnya pemberitaan yang berkaitan dengan Islam.
Sehari sebelum kegiatan jalan bersama, ratusan orang melakukan aksi unjuk rasa anti Islam di kota kecil Bendigo.
Sejumlah peserta mengaku bahwa pengalaman ini menjadi pembuka mata soal agama-agama yang kerap digambarkan berbeda di media atau pembicaraan sosial.
Acara Jalan Bersama Perdamaian ini digelar oleh Asosiasi Komunitas Yahudi, Kristiani, dan Muslim Victoria atau JCMA. Organisasi ini aktif mempromosikan dialog, kerja sama, dan persahabatan di antara umat beragama.