Indonesia Sambut Baik PM Baru Australia Malcolm Turnbull

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merespons naiknya Malcolm Turnbull menjadi perdana menteri baru Australia, Indonesia dikatakan menyambut baik perubahan kepemimpinan tersebut.

Perwakilan Kemenlu RI mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia sudah melayangkan ucapan selamat pada PM Malcolm, sekaligus mengungkapkan bahwa Indonesia telah siap untuk bekerja sama dan mempererat hubungan Indonesia dan Australia.

Menurut kepala Departemen Hubungan Internasional UI, Evi Fitriani, ditemui oleh ABC News, naiknya Malcolm menjadi perdana menteri baru Australia menyediakan kesempatan bagi Indonesia dan Australia untuk memperbarui hubungannya.

Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki rekam hubungan diplomatik yang cukup buruk dengan Australia ketika Tony Abbott masih menjabat sebagai PM Australia, terlebih saat eksekusi mati duo Bali Nine.

Evi yakin kepribadian Malcolm berbeda dengan Tony, yang dikatakan terlalu kasar, sehingga sering bertentangan dengan kepribadian masyarakat Indonesia.

"Menurut saya, (Malcolm) orangnya lebih masuk akal untuk diajak bicara. Menilai dari kepribadiannya, setidaknya jika dibandingkan dengan kepribadian Tony, Indonesia akan lebih bisa berkomunikasi di situasi dan lingkungan yang lebih baik dengan pemimpin yang satu ini," ucapnya.

Meski dikatakan itu baru penilaian dari kepribadian, mengingat Malcolm memang belum mengajukan kebijakan apapun, diharapkan perubahan tersebut dapat meningkatkan hubungan diplomatik antara kedua negara.

Malcolm resmi menggeser posisi Tony Abbott dan menjadi PM baru Australia pada Selasa (15/9/2015), setelah Tony dinilai popularitasnya sudah mulai menurun di tengah perekonomian yang sedang sulit. Malcolm menekankan bahwa di pemerintahannya ia akan fokus untuk mengurus ekonomi negara. (ABC News/Reuters)