Menteri Uni Eropa Akan Gelar Pertemuan Selesaikan Masalah Imigran
Jerman di tahun ini diperkirakan akan didatangi imigran empat kali lebih banyak dari sebelumnya.
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Luksemburg meminta 28 menteri dari negara-negara anggota Uni Eropa (UE) pada Minggu (30/8/2015) untuk melakukan pertemuan pada 14 September 2015 mendatang, demi mencari solusi untuk mengatasi melimpahnya imigran di wilayah UE.
Pertemuan yang menurut The Guardian akan diadakan di Brussels itu dikatakan akan difokuskan pada pembahasan penetapan kebijakan untuk memulangkan imigran-imigran ilegal ke negara asalnya dan memberantas penyelundupan serta perdagangan manusia.
Krisis yang diakibatkan oleh imigran ini mulai dikhawatirkan seiring semakin banyaknya kasus kematian imigran ilegal yang masuk wilayah UE melalui jalur darat dan laut, yang semakin membuat petinggi-petinggi di UE tergerak untuk mengatasi krisis tersebut.
Apalagi setelah ditemukan pada Jumat (28/8/2015), 71 jenazah di dalam sebuah truk pendingin di Austria, di mana empat di antaranya adalah jenazah anak-anak, yang semakin memancing kritik dan kecaman soal pendekatan UE terhadap masalah imigran dan pengungsi.
Kritik dilayangkan sebab sejumlah pemerintah negara-negara di UE sudah mulai mengumumkan penolakannya untuk menerima lebih banyak lagi imigran dan ikut serta dalam perencanaan UE untuk menampung para imigran.
Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya juga pernah mengimbau negara-negara UE lainnya agar lebih mengupayakan soal imigran ini, mengingat Jerman di tahun ini diperkirakan akan didatangi imigran empat kali lebih banyak dari sebelumnya.
"Eropa punya rasa solidaritas dan sudah dinyatakan di antara sesama kita. Kita harus menunjukkan solidaritas itu sekarang,” kata Angela ketika ditemui oleh reporter di Berlin, Jerman. (Times of India/Independent Online)