Kronologis Pembunuhan TKW Asal Lumajang Winarti di Kairo
KBRI Kairo mendapat pemberitahuan dari Kemendagri bahwa seorang wanita WNI, pekerja informal, meninggal akibat pembunuhan di kediaman majikannya.
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Jenazah Winarti Musiyar, tenaga kerja wanita (TKW) asal Lumajang, Jawa Timur, diterbangkan dari Mesir ke Indonesia, Sabtu (30/5/2015) setelah disalatkan di Masjid Indonesia Kairo, Jumat (29/5/2015) petang.
Jenazah yang didampingi Staf Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo Puji Basuki, transit di Bandara Istambul dengan menumpang pesawat Turkish Air (TK 0691), dan dijadwalkan tiba Bandara Soekarno Hatta hari Minggu petang pukul 17.55 WIB. Kemudian, jenazah akan melanjutkan terbang lagi esok paginya ke Malang, tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh pada Senin pukul 10.00 waktu setempat.
Berikut kronologi kejadian tragis yang dialami perempuan Indonesia yang mengadu nasib untuk mencari sesuap nasi di Negeri Ratu Celopatra itu.
Jumat tengah malam, 23 Mei 2015, pukul 23.00 waktu setempat, KBRI Kairo mendapat pemberitahuan dari Kementerian Dalam Negeri yang membawahi Kepolisian bahwa seorang wanita warga negara Indonesia (WNI), pekerja informal, meninggal akibat pembunuhan di kediaman majikannya.
Pada saat itu juga Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo, Nugroho Yuwono Aribhimo, dan staf Protkons Puji Basuki menemui Kapolres Agouza, Letkol Thamer Mostafa. Letkol Thamer, saat menerima utusan KBRI, hanya menunjukkan foto kopi paspor almarhumah, dan mengatakan kasusnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agouza.
Utusan KBRI didampingi pengacara warga Mesir, Yasser Gamaleddin, kemudian mendatangi Kantor Kejaksaan Agouza pada 24 Mei. Pihak kejaksaan menjelaskan bahwa winarti ditemukan meninggal di kamarnya akibat tindak kekerasan berupa pembunuhan, dan pelakunya sedang dalam penyelidikan.
Jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Zaihoum untuk otopsi dan diamankan sementara di ruang mayat.
Dijelaskan, pasangan majikan yang sudah lanjut usia itu tidak mengetahui aksi pembunuhan, hingga pagi harinya mulai curiga karena tidak seperti biasanya kamar Winarti masih terkunci, padahal matahari pagi sudah benderang.
Majikan pun menelepon anaknya untuk datang ke apartemen, dan mendobrak pintu kamar Winarti. Sungguh tragis, yang dicari sudah terbujur kaku tidak bernyawa lagi, tanpa busana dan berlumuran darah.
KBRI sempat bingung mencari alamat keluarga almarhumah di Indonesia.
Pada 25 Mei, KBRI menyampaikan laporan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia dan Kemenkumham untuk mencari tahu alamat keluarga Winarti di Indonesia berdasarkan foto kopi paspornya yang diterbitkan di Kantor Imigrasi Jakarta Barat.
Tanggal 26 Mei, KBRI pun mengirim Nota Diplomatik kepada Kemlu Mesir dan Kemendagri yang membawahi kepolisian untuk mendesak percepatan penanganan kasus dan menangkap pelakunya.
Titik terang mulai tampak ketika pada 26 Mei, Kejaksaan Agouza melaporkan kepada KBRI bahwa dua pria tertuduh pelaku pembunuhan telah ditangkap beserta dua telepon genggam miliki almarhumah. Dari telepon genggam itu ditemukan alamat dan nomor telepon keluarga Minarti di Lumajang, Jawa Timur.
Pada hari itu juga KBRI berhasil mengontak telepon dengan Widayani, adik kandung almarhumah untuk memberitahukan nasib yang dialami kakaknya. Sementara itu, semua biaya pemulangan jenazah Winarti ditanggung majikannya.
"Disamping itu, majikan juga menjanjikan akan membayar sisa gaji dan uang santunan duka buat biaya sekolah anak almarhumah," kata Koordinator Fungsi Protkos, Nugroho Aribhimo yang mengurus jenazah tersebut.