Dua Putri BB King Yakin Ayahnya Dibunuh Manajer
Kedua putri dari legenda blues BB King yang telah tiada pada Kamis (19/5/2015) lalu melayangkan tuntutannya ke pengadilan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM - Kedua putri dari legenda blues BB King yang telah tiada pada Kamis (19/5/2015) lalu melayangkan tuntutannya ke pengadilan, atas sebuah klaim yang menyatakan bahwa ayah mereka diracuni oleh dua perwakilannya.
"Saya yakin ayah saya diracun dan diberikan zat-zat berbahaya. Saya yakin ayah saya dibunuh," demikian pernyataan Karen Williams dan Patty King kepada The Guardian.
Meski dinyatakan belum ada ditemukan barang bukti terkait usaha pembunuhan, tuduhan tersebut sedang menjadi bahan investigasi detektif-detektif yang biasa menangani kasus pembunuhan, menurut petugas kepolisian Las Vegas, Letnan Ray Steiber.
Williams dan King menunjukkan dokumen tuntutan, ditemani oleh pengacara mereka, kepada The Associated Press. Dokumen itu berisi tuduhan atas manajer dan asisten pribadi King, LaVerne Toney dan Myron Johnson.
Selain menjadi seorang manajer bisnis bagi BB King, Toney juga menjadi pemegang kendali kuasa hukum King dan dipilih sebagai eksekutor atas warisan milik King, yang jika dihitung bisa mencapai puluhan juta dolar.
Sementara, Johnson menjadi saksi kematian King saat ia menghembuskan napas terakhir di kediaman King di Las Vegas, tanpa kehadiran anggota keluarganya.
Keduanya menolak untuk memberikan komentar atas gugatan tersebut, tetapi Toney sempat merespon dengan berkata: "Mereka selama ini memang membuat banyak gugatan. Apa lagi?".
Pemeriksaan pasca kematian diakui pihak pemeriksa dari Clark County, John Fudenberg, sudah dilakukan pada Minggu (24/05/2015). Namun, hasil autopsi tersebut baru dapat diperoleh setidaknya dalam delapan pekan ke depan.
Gugatan kali ini merupakan satu dari beberapa sengketa hukum antara William - King dan Toney - Johnson. Sebelumnya, kedua putri gitaris blues itu sempat mengajukan banyak gugatan dan tuduhan atas kedua perwakilan King tersebut.
Termasuk di antaranya adalah tuduhan bahwa Toney mencuri uang sang ayah, tidak memedulikan kebutuhan medis King, dan sengaja melarang mereka, keluarga, serta rekan musisi lainnya untuk menjenguknya ketika sakit.
"Kami kalah dalam pertempuran, tetapi kami belum kalah dari perang," ucap William di luar pengadilan setelah gugatannya ditolak.
Gugatan ini kemudian dikatakan "konyol" oleh kuasa hukum warisan King, Brent Bryson, kepada The Associated Press. Ia berharap kedua putri King dapat membuktikan "fitnah" mereka dengan bukti faktual.