Selasa, 30 September 2025

Jaringan Kelompok ISIS

Sudah Lama ISIS Rencanakan Membangun ‘Guantanamo’ untuk Para Sandera

Kelompok militan ISIS terinspirasi meniru penjara Amerika di Guantanamo, Kuba, yang selama ini digunakan untuk menahan para jihadis.

Penulis: Y Gustaman
AFP
Para sandera terdiri dari kelompok jurnalis dan pekerja kemanusiaan yang ditahan ISIS, harus menjalani berulang kali eksekusi pura-pura. 

TRIBUNNEWS.COM, SPANYOL - Menggelar eksekusi pura-pura terhadap para tawanan Barat di sebuah kompleks di Suriah, merupakan jawaban kelompok jihadis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS atas perlakuan Amerika terhadap para tahanan mereka di Guantanamo, begitu kata Javier Espinosa.

Jurnalis Spanyol itu diculik pada 16 September 2013 oleh kelompok militan ISIS dan dibebaskan pada 29 Maret 2014. Masa-masa di bawah penahanan para jihadis ISIS, Espinosa tuangkan dalam sebuah tulisan di surat kabar tempatnya bekerja El Mundo. Termasuk merinci bagaimana mereka mengeksekusi mati Sergei Gorbunov, seorang sandera warga negara Rusia yang dikabarkan hilang sejak Oktober 2013.

Dilansir Al Arabiya merujuk laporan Agence France Presse, Senin (16/3/2015), Espinosa mengungkapkan militan ISIS telah mengelompokkan 23 sandera yang terdiri dari 11 warga negara Barat di sebuah desa di utara Aleppo. Para penculik terinspirasi meniru penjara Amerika di Guantanamo, Kuba, yang selama ini digunakan untuk menahan para jihadis.

Berdasar informasi yang diterimanya dari wartawan Amerika James Foley, yang dipenggal ISIS pada 2014 lalu, Espinosa menulis, "'Mereka sudah lama merencanakan proyek ini. (Kepala penjaga] mengatakan kepada kami di awal, mereka ingin mengerangkeng orang-orang Barat di penjara dengan keamanan tingkat tinggi, kamera dan banyak penjaga.'"

"'Mereka mengatakan kepada kami bahwa kami akan berada di sini untuk waktu yang sangat lama, karena kami adalah orang-orang pertama yang mereka tangkap,'" begitu cerita Foley kepada Espinosa.

Foley mengungkapkan 22 jurnalis Eropa, Amerika dan Amerika Latin serta pekerja kemanusiaan yang ditahan di kompleks tersebut harus menjalani berulang kali eksekusi pura-pura yang dilakukan khususnya oleh tiga orang penjaga yang dijuluki "The Beatles."

Lain waktu para sandera tersebut dipaksa melihat video eksekusi mati terhadap seorang insinyur Rusia, Gorbunov, dengan cara ditembak kepalanya, begitu cerita penjaga.

"Anda mungkin akan berakhir seperti dia," kenang Espinosa menirukan ejekan penjaga kepadanya. "Atau mungkin kita akan meminta Anda menggalikan liang untuknya dan menggali liang lain sehingga Anda dapat tidur bersamanya."

Espinosa menunggu menuliskan ceritanya hampir setahun sejak dibebaskan, sehingga dapat merinci kehidupannya selama ditahan. Alasannya, penculik ISIS telah mewanti-wanti akan mengeksekusi mati sandera yang tersisa jika mereka yang sudah dibebaskan mengumbar penderitaan "sebelum semuanya dihabisi."

Waktunya Espinosa menulis cerita itu telah tiba sekarang, setelah 15 dari 23 tahanan kelompoknya dibebaskan, enam dieksekusi, dan pekerja kemanusiaan Amerika Kayla Mueller tewas saat Amerika Serikat membom ISIS bulan lalu .

Belum diketahui bagaimana nasib tahanan lainnya semisal fotografer Inggris John Cantlie, setelah baru-baru ini ISIS mengeluarkan video yang menunjukkan dirinya masih hidup. (AFP/Al Arabiya)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved