Elite Al Qaeda Yaman Tewas Dibom Pesawat Tanpa Awak Amerika

TRIBUNNEWS.COM, YAMAN - Elite Al Qaeda Yaman, Harith al Nadhari, tewas oleh serangan pesawat tanpa awak Amerika. Nadhari diketahui sebagai orang yang mengancam serangan lanjutan setelah serangan ke kantor berita majalah satire Prancis, Charlie Hebdo.

Kematian Nadhari dipastikan Al Qaeda seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (5/2/2015). Dalam serangan itu, Nadhari dan tiga militan Al Aqaeda Semenanjung Arab (AQAP) tewas di dalam mobilnya yang kejatuhan bom dari drone Amerika pada 31 Januari 2015.

Saat itu, mobil yang ditumpangi Nadhari dan militan Al Qaeda lainnya sedang berada di provinsi Shabwa, Yaman selatan. Informasi ini dilansir AQAP lewat akun Twitter mereka. Tiga orang militan lainnya adalah Bafaraj, Abdelsamie al Haddaa dan Azzam al Hadrami.

"Lebih baik Anda menghentikan agresi melawan kaum Muslimin sehingga Anda akan hidup dengan aman. Jika Anda menolak, dan tetap melanjutkan perang, tinggal tunggu saja," ancam Nadhari dalam sebuah video yang dipublikasikan 10 Januari pascaserangan ke kantor berita Charlie Hebdo di Perancis.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 25 Januari bersumpah tidak akan membiarkan berhenti mengampanyekan perang terhadap para jihadis yang menciptakan krisis politik di Yaman. Meski tanpa menerjunkan tentaranya, Amerika tetap menargetkan para jihadis tersebut.

Setidaknya sudah 11 orang yang diduga gerilyawan Al Qaeda tewas dalam tiga serangan pesawat tak berawak di Yaman tengah dan selatan sejak pernyataan Obama tersebut muncul ke publik.

Barat belum memastikan apakah AQAP selama ini bertanggung jawab secara langsung mengatur serangan ke kantor Charlie Hebdo. Meski begitu mereka percaya salah satu atau kedua penyerang bersaudara Said Kouachi dan Cherif Kouachi pernah menghabiskan waktu berjihad di Yaman .