Pemerintah Timor Leste Tuding Australia Memata-matai
Pemerintah Timor Leste telah mengidentifikasi sejumlah mata-mata Australia
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Pemerintah Timor Leste telah mengidentifikasi sejumlah mata-mata Australia yang diduga melakukan kegiatan mata-mata di negaranya melalui program bantuan sebagai kedok.
Timor Leste menggugat Australia dalam pengadilan arbitrase di Den Haag, atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata untuk mendapatkan keuntungan komersial selama negosiasi pada perjanjian gas Laut Timor, yang meliputi ladang gas besar antara kedua negara.
"Kami pikir kami telah mengidentifikasi orang-orang yang melakukan penyadapan tersebut. Kami memiliki nama-nama mereka," ujar Menteri Sumber Daya Alam Timor Leste, Alfredo Pires, dikutip dari Channelnewsasia.com, Selasa (10/12/2013).
Timor Leste mengajukan seorang saksi yaitu mantan perwira Secret Service Intelligence (ASIS) Australia, yang nantinya akan membuktikan bahwa Australia menggunakan program bantuan untuk merenovasi kantor Pemerintah Timor Leste untuk menginstal perangkat penyadapan selama pembicaraan perjanjian gas pada tahun 2004.
Pires menolak menyebutkan nama-nama mereka yang terlibat, tetapi mengatakan setidaknya salah satu dari mereka masih bekerja di luar negeri dengan nama yang sama.
Penyadap itu diletakan di kantor perdana menteri Timor Leste, dan di dalam kamar sering digunakan untuk rapat kabinet.
Pires mengatakan kelompok mata-mata itu terdiri dari tiga orang pria dan seorang wanita. (channelnewsasia.com)