Kamis, 2 Oktober 2025

Nafsiah Mboi Terpilih Jadi Ketua Dewan GF-ATM di Sri Lanka

Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, terpilih menjadi Ketua Dewan Global Fund atau Chair

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Widiyabuana Slay
IST
Madame Mireille Guigaz, Wakil Ketua Global Fund (GF) Board, Menkes Nafsiah Mboi, Ketua GF Board, dan Dr. Mark Dybul, GF Executive Director. (Colombo, 19 Juni 2013 /GF doc.) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, terpilih menjadi Ketua Dewan Global Fund atau Chair of the Board of the Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF-ATM) di Colombo, Sri Lanka, sejak Rabu (19/6/2013) sore.

Dalam rilis dari Kementerian Kesehatan, Sabtu (22/6/2013), jabatan baru ini diserahkan Ketua GF-ATM sebelumnya, Mr. Simon Bland, yang telah menyelesaikan tugasnya selama dua tahun.

Nafsiah dicalonkan perwakilan/konstituen sebelas negara kawasan South-East Asia Region (SEAR) yang berada di dalam keanggotaan institusi Global Fund, yaitu Indonesia, Thailand, Bhutan, Nepal, Sri Lanka, Democratic People's Republic of Korea (DPRK), Timor Leste, Bangladesh, India, Maldives dan Myanmar.

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua baru Dewan Global Fund telah berlangsung sejak bulan November 2012 dan berakhir pada 18 Maret 2013, melalui voting anonim secara elektronik. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Global Fund akan melaksanakan perannya dalam kapasitas pribadi dan untuk kepentingan keseluruhan Global Fund, bukan sebagai perwakilan negaranya.

Menkes RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH (Indonesia) terpilih bersama Madame Mireille Guigaz (Perancis) sebagai Ketua dan Wakil Ketua, menggantikan kepemimpinan sebelumnya, Mr. Simon Bland (Inggris) dan Dr. Mphu Ramatlapeng  (Lesotho). Terpilihnya Nafsiah Mboi dan Mireille Guigaz sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Global Fund, menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya dijabat oleh perempuan.

Ketua Dewan Global Fund periode sebelumnya 2011-2013, Mr. Simon Bland, menyatakan bahwa Menkes Nafsiah Mboi merupakan seseorang pemimpin yang inspiratif dan sangat efektif. Hal ini terlihat dari komitmennya dalam membangun reformasi pada dua tahun terakhir.

Menkes Nafsiah Mboi dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya merasa sangat beruntung dapat mewarisi kepemimpinan Simon Bland yang berhasil menaklukkan badai dalam perjalanan Global Fund pada masa kepemimpinannya.

“Saya membuat janji sederhana, kepada Anda semua dan kepada Tuhan, saya akan bekerja sebaik-baiknya untuk memastikan kesinambungan dan membuat perubahan yang diperlukan agar kemitraan Global Fund yang luar biasa ini dapat terus melayani jutaan orang, baik laki-laki maupun perempuan, serta anak-anak yang menanti di seluruh dunia”, ujar Nafsiah.

Selain itu, Menkes Nafsiah Mboi juga mengajak seluruh hadirin untuk mengheningkan cipta mengenang orang-orang yang telah meninggal karena AIDS,TB dan Malaria. “Bagi mereka yang terlambat mendapat jangkauan upaya kita,” tambah Menkes.

Global Fund yang berdiri sejak tahun 2002, merupakan institusi yang dibentuk melalui kemitraan (public-private partnership) dengan tujuan mengumpulkan serta mengelola dana untuk memerangi HIV/AIDS, TB dan Malaria.

Pihak-pihak yang tergabung dalam kemitraan tersebut berasal dari pihak pemerintah, masyarakat madani, dan pihak swasta dari seluruh dunia. Global Fund telah menjadi penggerak utama pendanaan penanggulangan ketiga penyakit menular tersebut dengan dana sebesar US$ 22.9 milyar, yang digunakan untuk lebih dari 1000 program di 151 negara.

Terpilihnya Menkes Nafsiah Mboi sebagai Ketua Global Fund, tidak terlepas dari track record-nya selama ini. Menkes Nafsiah Mboi pernah berperan penting di berbagai forum kesehatan nasional, regional dan global, termasuk menjadi pejabat tinggi di World Health Organization (WHO).

Pengalaman beliau sebagai Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) juga menjadi nilai tambah tersendiri bagi para konstituen Global Fund lainnya.

Menkes Nafsiah Mboi juga telah memimpin langsung pertemuan negara-negara anggota WHO di kawasan South East Asia yang berlangsung di Yogyakarta pada September 2012 lalu. Kepercayaan dan keberhasilan tersebut menambah bukti kepemimpinan Indonesia pada berbagai kerjasama multilateral.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved