Tim PBB Temukan Indikasi Penggunaan Senjata Kimia di Suriah
Tim investigasi hak asasi manusia PBB, Selasa (4/3/2013), mengatakan memiliki alasan yang kuat untuk menyatakan
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Tim investigasi hak asasi manusia PBB, Selasa (4/3/2013), mengatakan memiliki alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa senjata kimia telah digunakan dalam perang saudara di Suriah.
Dalam laporan terbaru mereka, mereka mengatakan telah menerima informasi penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah dan pemberontak Suriah. Namun sebagian besar yang dilaporkan adalah tentara rezim Presiden Bashar al Assad.
Setidaknya empat laporan penggunaan senjata kimia pada bulan Maret dan April, diperiksa oleh tim PBB, namun mereka belum bisa menentukan pihak mana yang menggunakannya.
"Ada alasan yang kuat untuk percaya bahwa jumlah terbatas bahan kimia beracun digunakan (dalam perang Suriah). Kami belum mendapatkan bukti untuk menentukan bahan kimia yang digunakan, sistem pengiriman atau pelakunya," ujar Paulo Pinheiro, ketua komisi penyelidikan PBB, dalam konferensi pers di Jenewa, seperti dikutip dari CNN.
Pihaknya, menurut Paulo telah mewawancarai sejumlah saksi untuk menyelidiki laporan tersebut. "Saksi-saksi yang kami wawancarai termasuk korban, pengungsi yang melarikan diri beberapa daerah, dan staf medis," lanjutnya.
Sekitar 430 orang telah diwawancarai oleh anggota tim yang terdiri dari 20 orang tersebut, dari 15 Januari hingga Mei 2013. Mereka mewawancarai langsung para penduduk Suriah yang mengungsi maupun yang masih tetap bertahan di Suriah, menggunakan Skype.
Dalam laporan mereka, tim PBB itu juga meminta pertanggungjawaban pemimpin Suriah yang mengeluarkan perintah pengepungan dan pengeboman kota serta pembunuhan warga sipil.
Pasukan pemerintah dan sekutunya, menurut mereka telah melakukan pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya, dalam perang Suriah. (reuters)