Kamis, 2 Oktober 2025

Paus Baru

Paus Fransiskus: Kekuasaan yang Sesungguhnya Adalah Pelayanan

LAUTAN umat berduyun-duyun datang ke Lapangan Basilika Santo Petrus untuk menghadiri Misa awal

zoom-inlihat foto Paus Fransiskus: Kekuasaan yang Sesungguhnya Adalah Pelayanan
AFP/VINCENZO PINTO
Paus Baru, Kardinal Jorge Mario Argentina Bergoglio (tengah) muncul di jendela balkon Basilika St Petrus setelah terpilih paus ke-266 dari Gereja Katolik Roma, Vatikan. Rabu (13/3/2013) Berdoalah untuk saya, sampai berjumpa lagi. Selamat malam dan beristirahatlah dengan tenang, ucapan pembuka sekaligus penutup Bergoglio sebagai Paus Fransiskus I.

TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN-- LAUTAN umat berduyun-duyun datang ke Lapangan Basilika Santo Petrus untuk menghadiri Misa awal masa kepausan Paus Fransiskus.

Menurut informasi Shirley Hadisandjaja, langsung dari Vatikan, sejak dari pukul 6 pagi waktu Vatikan, sudah ada antrian memasuki Lapangan. Baik itu anak-anak, orang-orang muda, orang-orang dewasa, orang-orang lanjut usia, orang-orang sakit, para biarawan dan biarawati serta para delegasi internasional dari berbagai penjuru dunia tumpah ruah.

"Mereka melambaikan bendera masing-masing negara, selain bendera Italia, ada juga dari Amerika Serikat, India, Indonesia, Cina, Meksiko, Polandia, Jerman, Spanyol dan Australia. Yang tebanyak tentu saja bendera Argentina, kebangsaan Paus Bergoglio," ungkap Shirley, WNI yang menetap di Milan yang hadir juga dalam Misa inagurasi Paus kepada Tribunnews.com, Selasa (19/3/2013).

Selain para peziarah, kata dia, hadir pula sebanyak 132 kepala negara dan pejabat pemerintahan serta para wartawan dari 81 negara.

Bertepatan pada tanggal 19 Maret, di saat Gereja Katolik merayakan Hari Pesta Santo Yosef, Pelindung Gereja Universal, Pengukuhan Tahta Kepausan Bapa Suci Fransiskus digelar.

Lebih lanjut, dalam kotbahnya hari ini, tampak Paus Fransiskus yang sederhana dan lembah-lembut itu juga menampakkan keteguhan dan ketegasannya seperti halnya pendahulunya, Benediktus XVI.

Kasih

Pada awal homili atau kotbahnya, Paus Fransiskus memberikan Salam dan mengingat Paus emeritus Benediktus XVI--Joseph Ratzinger. Dia mengartikan suatu “kebetulan yang amat kaya akan pemahaman” kenyataan bahwa pada hari ini adalah pesta nama dari “pendahulu yang terhormat”.

Kata Paus,  semua umat Katolik dekat dengan diri Santo Yosef dengan doa, penuh dengan kasih dan penghargaan.

Paus mengingat Santo Yosef yang menjawab kepada panggilan Tuhan dengan kesediaan dan kesiapan dan pusat dari bakti Kristiani adalah Kristus. "Oleh karena itu, mari kita memelihara Dia di dalam hidup kita untuk memelihara orang lain dan karya penciptaan,” demikian ajakan Paus.  

“Bakti untuk memelihara tidak hanya melihat kita umat Kristiani. Santo Fransiskus Assisi mengajarkan untuk menghargai setiap makhluk hidup, lingkungan hidup.”

Karenanya, Paus mengajak seluruh umat manusia untuk menghargai setiap orang, setiap individu, khususnya anak-anak, orang-orang lanjut usia, orang-orang yang paling hina dan lemah dan yang sering kali ada di pinggiran hati kita.

"Untuk menjadi pemelihara di dalam segala situasi manusiawi. Sebagai orangtua, sebagai suami-istri, dan sebagai sahabat, di dalam kepercayaan satu sama lain, di dalam penghargaan satu sama lain dan di dalam kebaikan”.

Ia melanjutkan, kebencian, keirihatian, kesombongan mengotori kehidupan! Memelihara berarti menjaga perasaan-perasaan kita, hati kita, karena dari sana-lah lahir intensi-intensi yang baik dan buruk: yang membangun dan yang merusak! Janganlah kita merasa takut akan kebaikan, bahkan akan kelembutan!

Di dalam menjalankan pelayanannya, Paus melihat kepada Santo Yosef yang rendah hati dan nyata dan seperti dirinya merangkul semua kemanusiaan. Kemudian ia juga mengingat penghakiman akhir dari Injil Santo Matius--tentang belas kasih, yakni siapa yang lapar, yang haus, orang asing, yang telanjang, yang sakit, yang dipenjara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved