Serial Yakuza Indonesia
Keturunan Korea Bisa Jadi Pemimpin Yakuza di Jepang? (7)
Tahukah kita semua bahwa di dalam sindikat kejahatan Jepang biasa dijuluki Yakuza ternyata cukup banyak orang Korea
TRIBUNNEWS.COM - Tahukah kita semua bahwa di dalam sindikat kejahatan Jepang biasa dijuluki Yakuza ternyata cukup banyak orang Korea dan orang China. Bahkan yang keturunan Korea itu ada kemungkin di masa depan bisa menjadi pemimpin yakuza. Lha, kok bisa demikian? Coba kita dengar kesaksian
Manabu Miyazaki, pengarang sedikitnya 50 buku telah diterbitkan, antara lain buku "Toppamono" yang terjual 600.000 buku terlaris di Jepang.
Miyazaki bicara langsung kepada penulis saat ngobrol di sebuah hotel di Tokyo pada hari Sabtu (19/1/2013) mengungkapkan semuanya. Miyazaki juga anak seorang top bos Yakuza, kelompok Teramura-gumi, yang bermarkas di Fushimi, Kyoto.
“Kalau dari data kepolisian Jepang jumlah anggota yakuza sekitar 34.000 orang. Tapi ada satu data yang salah diungkapkan polisi sejak lama yaitu jumlah anggota Sumiyoshi-kai, yang tertulis 5l900 orang, menurut saya sekitar 8.000 orang saat ini,” ungkap Miyazaki.
Meskipun demikian kalau dijumlah bersama anggota keluarga, bersama para staf pekerja di perusahaan yakuza yang banyak merupakan perusahaan kontraktor bangunan, dan sebagainya, jumlahnya bisa mencapai sekitar 500.000 orang, ungkap Miyazaki. Hal ini sama seperti dugaan yang pernah diungkapkan mantan Direktur badan intelejen keamanan nasional Jepang Mitsuhiro Suganuma kepada pers tahun 2007.
Dari jumlah tersebut, sekitar 25 persen adalah keturunan Korea dan 10 persen keturunan China, papar Miyazaki lagi.
“Mereka yang orang asing sulit dapat pekerjaan di Jepang. Bahkan menurut survei yang pernah dilakukan di Osaka tahun 1950, yang dapat bekerja dengan baik di Jepang hanya 3 persen saja, sisanya sulit mendapat pekerjaan. Itulah sebabnya orang Korea atau keturunan Korea akhirnya menerima pekerjaan kasar seperti buruh pelabuhan. Lalu karena pekerjaannya dilakukan dengan rajin ,mereka diterima pimpinan yakuza yang melihat adanya persamaan pemikiran yaitu sama-sama sangat memperhatikan keluarga besar dan mementingkan tanah di mana dia berada akan dijaga dengan baik. Dari sanalah keturunan Korea mulai masuk menjadi anggota yakuza dan kini semakin banyak jumlahnya.”
Karena orang Korea atau keturunan Korea memiliki pemikiran yang pintar dan pekerja keras juga, ada kemungkinan pimpinan yakuza di masa depan adalah orang Korea atau keturunan Korea yang ada di Jepang (zainichi kangkokujin), jelas Miyazaki lagi.
“Sedangkan kalau orang China mungkin agak beda pola pikirnya, berbeda dengan keturunan Korea. Tetapi tetap saja ada yang sudah menjadi anggota yakuza di Jepang, terutama di kalangan bawah yang banyak bermain dengan otot,” paparnya lagi.
Mereka banyak bergerak di berbagai bidang bisnis yang juga termasuk anak-anak perusahaan kelompok yakuza satu sama lain. Misalnya perusahaan konsultan, perusahaan bergerak di bidang kontraktor, perdagangan dan sebagainya.
Untuk yakuza dari keturunan China biasanya dimanfaatkan untuk mengurusi berbagai bidang usaha yang dilakukan banyak kalangan China di Jepang, karena bisa sama-sama berbahasa China. Ikut pula misalnya menjadi “backing” dari mereka dengan menerima uang proteksi.
Namun belakangan ini kekuatan kelompok penjahat China pun mulai menguat, mafia Cina atau triad yang juga memasuki dunia hitam di Jepang. Di situlah terjadi perebutan kekuasaan dan rezeki sehingga beberapa kali terjadi pertikaian untuk memperebutkan “kue” yang sama.
Apabila sudah terjadi keributan biasanya polisi langsung turun tangan karena bisa berbahaya bagi keselamatan masyarakat umum. Tembak-menembak bisa mengakibatkan peluru menyasar ke masyarakat yang sama sekali tak tahu menahu persoalan pertikaian tersebut. Itulah sebabnya polisi langsung turun ke lapangan, sekaligus mengusut penggunaan senjata api mereka.(Bakabon)
INTERNASIONAL POPULER