Kamis, 2 Oktober 2025

Ibadah Haji 2012

Sudah 86 Haji Meninggal Dunia

Sampai pada hari penutupan pendaftaran di Kemenag, tidak ada satupun dari spesialis yang mendaftar.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Sudah 86 Haji Meninggal Dunia
Net
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,MEKKAH--Rapat koordinasi Timwas DPR untuk penyelenggaran Haji 2012 Sabtu (20/10/12) malam kemarin membahas pelayanan tim kesehatan haji.

Dr Nizar Shihab dari Partai Demokrat menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keterlbatan para dokter spesialis yang akhirnya mau berpartisipasi dalam tim kesehatan Kemenag untuk haji 2012.

Sampai pada hari penutupan pendaftaran di Kemenag, tidak ada satupun dari spesialis yang mendaftar.

"Kalau toh akhirnya ada beberapa dokter spesialis anastesi, ginjal, bedah dan jantung yang berangkat, itu karena permintaan pribadi dari para senior dokter/eks pengajar. Keengganan para dokter spesialis ini bisa dipahami karena kontrak prestasi yang disediakan Kemenag atas jasa layanan mereka amat tidak layak," anggota Timwas Haji, Eva Kusuma Sundari menjelaskan.

Dalam rilisnya kepada Tribun dikatakan, semua personil pendukung Kemenag dalam penyelenggaraan haji mulai dari sopir, perawat, cleaning servis maupun dokter-dokter termasuk yang spesialis mendapat honor yang sama. Yaitu Rp 760 ribu/hari.

Para dokter spesialis yang akan bertugas selama 3 bulan hanya akan mendapat honor kurang lebih Rp 60 juta, jauh dari penghasilan mereka di tanah air yg bisa mencapai 100 an juta per bulan. "Wajar jika akhirnya jumlah dokter spesialis di tim kesehatan haji amat sedikit, jauh dari yang dibutuhkan," ujar Eva.

Meski demikian, para dokter spesialis beserta para tenaga paramedis tetap memberikan pelayanan yang prima, penuh dedikasi dan profesionalitas dalam situasi yang tidak nyaman tersebut.

Eva Sundari kemudian mengusulkan agar DPR memberikan penghargaan resmi kepada mereka atas pelayanan yang lebih didorong pengabdian dan kesukarelawanan tersebut.

Untuk selanjutnya, Kemenag sepatutnya membuat kebijakan skala pemberian honor yang adil, responsif terhadap para dokter spesialis.

"Para dokter juga mengusulkan agar ada screening kesehatan yang lebih ketat oleh pemda karena pasien yang berpenyakit berat seperti tumor otak, gagal ginjal (sehingga harus menjalani cuci darah), pikun, depresi lolos meski sejak kedatangan sudah tidak bisa menjalankan ibadah sama sekali," urainya.

Screening kesehatan yang lemah ini juga diduga menjadi penyebab banyaknya calon haji Indonesia yang meninggal dunia. Hingga Subuh tadi (21/10), di Madinah tercatat 19 calon  haji meninggal sedangkan di Mekkah ada 67 orang yang meninggal.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved