Pidato pertama istri Pangeran William, Catherine
Istri Pangeran William, Catherine, memberikan pidato resmi pertamanya dalam kunjungan ke rumah sakit anak di Malaysia.
Istri Pangeran William, Catherine, memberikan pidato resmi pertamanya dalam kunjungan ke rumah sakit anak di Malaysia.
Ia menggambarkan perawatan untuk anak-anak yang sakit parah di rumah sakit Kuala Lumpur itu merupakan usaha "yang mengubah hidup."
Catherine dan Pangeran William berkunjung ke Malaysia setelah sebelumnya melawat ke Singapura sebagai bagian dari kunjungan sembilan hari ke Timur Jauh untuk memperingati 60 tahun tahta Ratu Elizabeth II.
Ia mengatakan pasangan kerajaan itu sangat senang berada di Malaysia.
Mereka berkeliling rumah sakit anak itu dan bertemu dengan para staf dan pasien.
Catherine yang bergelar Duchess of Cambridge duduk dengan Zakwan Anuar, penderita leukimia berusia 15 tahun. Ia menunda tranfusi darah untuk bertemu pasangan kerajaan itu.
Saat berbicara dengan Zakwan, Catherine mengatakan, "Apakah kamu kesakitan? Kamu anak yang sangat berani. Terimakasih banyak sudah datang dan menemui saya."
Zakwan kemudian mengatakan kepada Catherine bahwa ia "sangat cantik", dan istri Pangeran William ini menjawab, "Terimakasih. Kamu sangat ganteng."
Setelah pertemuan itu, ibu Zakwan, Norizan Sulong mengatakan, "Zakwan biasanya sangat ngantuk dan kesakitan. Ia menangis dan hampir putus asa, namun hari ini, ya Tuhan, seolah penyakitnya hilang."
Tempat khusus
Dalam piatonya, Catherine mengatakan ia belajar atas pentingnya perawatan yang diberikan rumah sakit anak seperti di Malaysia ini melalui perannya sebagai penasehat rumah sakit anak East Anglia di Inggris.
"Memberikan dukungan dan perawatan kepada anak-anak (yang sakit) dan keluarganya pada saat yang paling diperlukan merupakan sesuatu yang mengubah hidup," katanya.
"Perawatan dan dukungan sangat membantu para keluarga pada saat yang sangat diperlukan," tambahnya.
"Tempat ini adalah tempat khusus dan begitu banyak yang telah diraih."
Rumah sakit khusus untuk anak yang memberikan perawatan bagi anak yang menderita penyakit yang tidak dapat diobati lagi sangat jarak di Malaysia dan di seputar Timur Jauh.
Dokter Ednin Hamzah, kepala Hospis Malaysia yang dikunjungi pasangan kerajaan Inggris itu mengatakan kehadiran mereka dapat mengirim pesan ke seluruh kawasan tentang pentingnya fasilitas seperti itu.