Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Agama di Myanmar, 90 Ribu Orang Mengungsi

Para pekerja sosial di Myanmar, memperkirakan sebanyak sembilan 90 ribu orang telah melarikan diri dari rumah mereka, akibat pecah konflik

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Konflik Agama di Myanmar, 90 Ribu Orang Mengungsi
SERAMBI/ZAKI MUBARAK
Warga negara Miyanmar saat berada di atas balai warga di Desa Beulukat Tebai, Kecamatan Dewan tara Aceh Utara, Rabu (2/1). Sebanyak 54 warga Myanmar yang ditemukan terdampar di perairan pantai selat malaka. SERAMBI/ZAKI MUBARAK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pekerja sosial di Myanmar, memperkirakan sebanyak sembilan 90 ribu orang telah melarikan diri dari rumah mereka, akibat pecah konflik bersenjata antar kelompok beragama di Myanmar.

Menurut informasi yang dilansir oleh Badan Pangan Dunia (WFP), Rabu (20/6/2012), sebagian besar dari penduduk kota Sittwe, Maungdaw, Buthidang serta Rathedaung yang berada di negara bagian Rakhine itu telah meninggalkan rumah mereka.

Mereka saat ini mentap di tenda-tenda darurat yang dibangun oleh Pemerintah di negara bagian Rakhine.

Baik WFP maupun UNHCR, menyatakan telah menyalurkan bantuan berupa, bantuan pangan, tenda, selimut, dan kasur.

"WFP sudah berhasil menyalurkan bantuan terhadap 66 ribu pengungsi dengan bantuan pangan darurat, berupa beras, kacang-kacangan, dan minyak makan," ujar juru bicara WFP, Elisabeth Byrs," seperti dikutip dari BBC.

Sementara itu menurut UNHCR, Pemerintah Myanmar, telah membangun sebanyak 40 tempat penampungan di enam kota di Rakhine.

"Disebutkan Pemerintah menyediakan 40 tempat penampungan sementara di enam kota di Rakhine. Mereka meminta bantuan kemanusian untuk membantu orang-orang di lokasi tersebut," tutur juru bicara PBB, Martin Nesirky.

Organisasi internasional untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Amnesty International, meminta kepada Pemerintah Myanmar, untuk membuka akses selebar-lebarnya terhadap lembaga-lembaga bantuan untuk memasuki kawasan-kawasan pengungsian guna menyalurkan bantuan.

Lembaga itu juga mendesak agar digelar sebuah penyelidikan independen terhadap dugaan terjadinya pelanggaran hak asasi dalam bentrok antara kelompok Islam dan Budha di negara bagian Rakhine.

Diperkirakan hingga hari ini sudah sebanyak 50 orang tewas, setelah konflik bersenjata pecah diantara kelompok Islam dan Budha di awal bulan ini.

Konflik diketahui dipicu akibat beredarnya berita yang menyebutkan tiga pria Muslim memperkosa dan membunuh seorang perempuan Buddha. 

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved