Kamis, 2 Oktober 2025

Krisis Libya

Aksi Protes di Libya Tewaskan 84 Orang

Gelombang protes di Libya selama tiga hari mengakibatkan sedikitnya 84 orang meninggal.

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Gelombang protes di Libya selama tiga hari mengakibatkan sedikitnya 84 orang meninggal. Ratusan orang turun ke jalan di beberapa kota di Libya pada Jumat (18/2/2011) untuk memprotes penyerangan terhadap demonstrasi damai yang berlangsung sehari sebelumnya.


Terinspirasi pergolakan populer di Mesir dan Tunisia, para pengunjuk rasa di Libya menggelar aksi protes bertajuk "Hari Kemarahan" pada Kamis. Ini adalah upaya untuk menentang pemerintahan Kolonel Moammar Khadafy, yang dituduh melanggar hak asasi manusia. Khadafy, yang berkuasa melalui sebuah kudeta pada 1969, merupakan pemimpin yang paling lama berkuasa baik di Afrika maupun di dunia Arab.

Laporan yang berdasarkan pada wawancara telepon dengan petugas rumah sakit setempat dan saksi mata menyebutkan, sebanyak 20 orang tewas di Benghazi, 23 orang di Baida, dan masing-masing 3 orang di Ajdabiya serta Derna, Kamis (17/2/2011). Sementara 35 orang lain juga dikabarkan tewas di Benghazi, Jumat.

"Pemerintah Libya harus segera menghentikan penyerangan terhadap pemrotes yang melakukan aksi damai dan melindungi mereka dari kelompok propemerintah yang bersenjata," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Aksi protes di Libya, yang merupakan salah satu negara pemasok minyak terbesar di dunia, dimulai pada 15 Februari di tengah meluasnya demonstrasi antipemerintah di seluruh Timur Tengah.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved