Ngobras Bersama Pengamat Transportasi Jakarta, Sigit Santoso
Senin, 23 Januari 2023 19:32 WIB
Foto #5
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa awak media berkesempatan diajak ngobrol bareng santai (Ngobras) bersama Sigit Santoso pengamat Transportasi Jakarta, simak penjelasannya.
Sigit Santoso menjelaskan, Transjakarta adalah Angkutan Massal Berbasis Jalan (lebih dikenal dari nomenklatur bahasa Inggris: Bus Rapid Transit, disingkat BRT, atau Bus Raya Terpadu, populer di Jakarta dengan sebutan Busway (merujuk pula kepada jalur khusus BRT di Jakarta).
"BRT adalah sistem transit massal berbasis bus yang memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya sebagai angkutan dalam perkotaan. BRT menggunakan jalur khusus dan pelayanan prima terhadap pengguna yang pada dasarnya adalah mengadaptasi karakteristik kinerja dan keandalan pelayanan dari sistem transit modern berbasis rel, akan tetapi dalam biaya yang lebih rendah, " jelas Sigit Santoso dalam obrolan bareng santai atau Ngobras bersama awak media, Minggu (22/1/2023) di sekitaran taman Menteng Jakarta.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan (Dukcapil), Jakarta Pusat adalah wilayah paling padat penduduk di Provinsi DKI Jakarta. Luas wilayah Jakarta Pusat tecatat hanya 47,56 km persegi, sedangkan jumlah penduduknya mencapai 1,11 juta jiwa pada Juni 2022. Dengan demikian, setiap 1 km persegi tanah di Jakarta Pusat dihuni oleh 23.249 jiwa. Dan tingkat penumpang perhari (+/- 800 ribu) dibandingkan jumlah penduduk DKI, maka pencapaian penumpang Transjakarta per hari 7% dari total penduduk.
Sigit Santoso mengatakan. Saat ini Transjakarta sudah sangat luar biasa, namun masih banyak peluang Improvement yang bisa dilakukan sebagai solusi, misalkan.
"Improvement, Enhancement & discipline implentation terhadap servis Transjakarta (Bus Rapid Transit) termasuk dari pembenahan. Improvement, Enhancement & discipline implentation atas Kendaraan yang punya karateristik tram. Sistem ini kadang-kadang juga melibatkan teknnologi terbaru di antaranya bus tempel dan bus tempel ganda, " kata Sigit Santoso.
Lanjut Sigit, Improvement, Enhancement & discipline implentation dalam penggunaan Teknologi Transportasi guna Menunjang Pembangunan Berkelanjutan pada Moda Transportasi yang Cepat, Optimal, dan Efektif.
"Transportasi yang berkelanjutan mencakup aspek keselamatan, tarif terjangkau, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, tertib, dan rendah polusi. Dan perlu dikembangkan juga pengembangan di bidang Teknologi khususnya IT, berupa IT Infrastructure Roadmap Jangka Pendek, Jangka Menengah & Jangka Panjang, serta IT merupakan Hal Fundamental yang sangat diperlukan Guna terwujudnya Pelayanan Prima/ Service Excellent to Passengers; antara lain dalam hal TJ sebagai Multiple Bus Operator, maka peran dan fungsi IT dalam Kolaborasi antar operator BRT, Feeder Bus dan Non Feeder Bus dibutuhkan Sistem Monitoring dan Sistem Manajemen Operasional melalui IT Based adalah suatu hal yang mutlak dilakukan oleh Transjakarta, " jelas Sigit Santoso.
Dan Improvement, Enhancement & discipline implentation terhadap Human Capital Policy terkait driver Transjakarta (Standarisasi Kualifikasi, pengaturan jam kerja dan kualitas teknisi/ bus crew.
"Keberlanjutan transportasi diukur sebagian besar oleh efektivitas dan efisiensi sistem transportasi serta dampak lingkungan dan iklim dari sistem tersebut, " tutup Pengamat Transportasi Jakarta Sigit Santoso. //FX ISMANTO
Editor | FX Ismanto |
Byline/Fotografer | TRIBUNNEWS.COM/XIS |
Byline Title | STF |
Category | tokoh |
Date Created | 19800101 |
Credit | TRIBUNNEWS.COM |
Source | TRIBUNNEWS.COM |
City | Jakarta |
Province | DKI Jakarta |
Country | INDONESIA |
Copyright | TRIBUNNEWS.COM |
FOTO TERKAIT
KOMENTAR