Ibadah Haji 2025
Dua Kali Pesawat Penumpang Haji Diteror Bom, Ini Dugaan Asal Peneror hingga Kondisi Jemaah
Teror bom kembali diterima maskapai Saudia Airlines, pesawat pengangkut jemaah haji Indonesi pada Sabtu (22/6/2025). Berikut penjelasan lengkap nya.
Awalnya, pesawat terbang dari Jeddah, Arab Saudi lalu transit di Muscat. Kemudian, pesawat melanjutkan penerbangan ke Surabaya, Indonesia.
Begitu pesawat terbang di langit Indonesia, tepatnya Banda Aceh, pilot pesawat mendapatkan informasi dari pihak bandara di Muscat, Oman adanya teror di pesawat tersebut.
Kemudian pilot mengkonfirmasi kepada perusahaan maskapai dan terkonfirmasi adanya teror bom.
Karena sudah berada di Banda Aceh, maka pesawat harus mendarat di bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
"Kapten mendapat informasi dari Oman. Betul. dikonfirmasi dari perusahaannya memang diduga bom. Karena kapten di atas Banda Aceh, maka segera harus landing di KNO, alternative landing,"kata Kepala kantor otoritas bandara wilayah II, Medan, Asri Santosa, Sabtu (21/6/2025).
Pihak bandara Internasional Kualanamu, usai menerima laporan adanya pesawat Saudia Airlines mendapat teror langsung menghubungi Polda Sumut, Danlanud, juga Kodam I Bukit Barisan untuk pengamanan.
Asal Peneror Diduga Sama dengan Teror Sebelumnya, Dari India
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menduga, peneror jilid 2 pesawat Saudia Airlines ini menduga berasal dari negara India.
Sebab informasi yang diperoleh Kepolisian, teror ancaman bom ke pesawat yang membawa 367 jemaah haji asal Jawa Timur, berasal dari negara tersebut.
Namun demikian, keberadaan pasti peneror masih terus diselidiki benar tidak dari negara India.

"Kemungkinan sama (ancamannya). Karena informasinya dari wilayah India. Masih kita dalami,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Sabtu (21/6/2025).
Pola ancaman teror bom kali ini berbeda dengan teror di tanggal 17 Juni kemarin.
Teror pertama yang dialami Saudia Airlines SV -5726 pembawa 442 jemaah haji asal Indonesia rute Jeddah - Jakarta dilakukan melalui email yang dikirim ke kementerian perhubungan di Jakarta.
Beda Media Teror
Meski dari maskapai yang sama, namun berbeda dengan teror sebelumnya, kali ini media teror yang digunakan tak sama.
Jika pada teror pertama 17 Juni silam, peneror melancarkan aksinya melalui email, kali ini berbeda.
Saudia Airlines SVA 5688 ini terornya melalui pesan suara radio speech.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.