Ibadah Haji 2025
Cegah Infeksi Covid-19, Jemaah yang Sudah Tiba di Tanah Air Diminta Pantau Kesehatan Selama 21 Hari
Jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air diminta untuk menjaga dan memantau kesehatannya selama 21 hari sejak tiba di rumah.
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air diminta untuk menjaga dan memantau kesehatannya selama 21 hari sejak tiba di rumah.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa jemaah tidak terinfeksi virus Covid-19.
"Jadi jemaah kita yang sudah kembali ke Tanah Air, yang sudah berada di daerah, berada di rumah masing-masing, kami imbau untuk menjaga kesehatannya dan memantau kesehatannya paling tidak selama 21 hari sejak tiba di rumah masing-masing," kata Kabid Kesehatan Haji PPIH Arab Saudi, dr Mohammad Imran MKM, Jumat (20/6/2025).
Jika jemaah menderita gejala batuk, pilek dan demam yang disertai sesak napas dalam 21 hari tersebut, diimbau untuk segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat di Puskesmas atau rumah sakit.
Jemaah juga diminta menceritakan riwayat perjalanannya ke Arab Saudi sehingga tenaga kesehatan atau tenaga medis di puskesmas atau rumah sakit, bisa memberikan penanganan yang cepat dan tepat.
Baca juga: Jemaah Asal Tidore Bersyukur Dipermudah Dampingi Ibunda Berhaji, Lunasi Biaya Haji Cuma Rp 10 Juta
"Sehingga tenaga medis dapat menindaklanjuti apakah ada penyakit yang terbawa ke tanah air dari Arab Saudi sehingga bisa dicegah penularannya lebih lanjut," kata Mohammad Imran.
6 Jemaah Masih Dirawat di Arab Saudi
Imran mengatakan sejak pertengahan Mei, sudah ada jemaah Indonesia yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi dengan konfirmasi positif Covid-19.
"Sampai hari ini ada 32 kasus yang sudah konfirm positif dan dirawat di RS Arab Saudi. Dan per hari ini masih ada enam orang jemaah kita yang masih dirawat. Selebihnya sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke kloternya," jelas Imran.
Baca juga: Kementerian Kesehatan: Puluhan Jemaah Haji Indonesia Positif Covid-19, Kini Dirawat di RS Arab Saudi
Terkait deteksi awal gejala Covid-19, Liliek menjelaskan ketika jemaah mengalami gejala ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) seperti batuk, pilek, demam disertai gejala sesak napas, maka penanganannya dirujuk ke RS Arab Saudi.
Kemudian di RS Arab Saudi, semua jemaah dengan gejala pernapasan akut itu mendapat tiga skrining, yaitu Covid-19, Mers-cov dan TB.
"Dari skrining yang dilakukan pemerintah Arab Saudi ini, ditemukan Covid-19. Untuk Mers-cov sendiri belum ada jemaah kita yang terjangkit Mers-cov," kata Imran.
Pihak RS Arab Saudi ketika menyatakan jemaah Indonesia positif Covid-19, mereka melakukan koordinasi dengan KKHI untuk melakukan tindakan pencegahan penularan yang lebih luas.
Penularan Lokal di Arab Saudi
Imran mengatakan berdasarkan data, jemaah Indonesia yang terjangkit Covid-19 ada kemungkinan terjadi penularan lokal di Arab Saudi.
"Yang paling dekat jeda jemaah kita tiba di Arab Saudi terjangkit Covid adalah 10 hari kemudian dinyatakan positif Covid-19. Jadi ada kemungkinan besar terjadi penularan lokal di Arab Saudi," ujarnya.
"Jadi rata-rata, lebih dari 10 hari masa tinggal mereka di Arab Saudi baru kemudian ada gejala dan dinyatakan positif Covid-19. Kalau melihat seperti itu ada kemungkinan ini proses penularannya lokal di Arab Saudi," tambah Imran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.