Ibadah Haji 2025
Kuota Haji Indonesia 2026 Dipangkas 50 Persen? Menag Sebut Belum Dibahas Resmi dengan Arab Saudi
Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi klarifikasi langsung terkait isu pengurangan kuota haji Indonesia hingga 50 persen.
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi klarifikasi langsung terkait isu pengurangan kuota haji Indonesia hingga 50 persen.
Ia menegaskan isu tersebut tidak benar dan tidak pernah dibahas secara resmi.
Baca juga: Bantah Isu Pengurangan Kuota Haji Indonesia 50 Persen, Menteri Agama: Tak Ada Sesuatu yang Genting
“Saya tidak pernah mendengarkan isu itu,” kata Menag di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Rabu (11/6/2025).
Menurutnya, pembahasan dengan pihak Arab Saudi selalu berlangsung terbuka.
“Beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu,” ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan Nasaruddin Umar saat melepas jemaah haji asal Lombok Tengah.
Ia ingin meredam keresahan publik atas isu pengurangan kuota secara drastis.
Baca juga: Isu Kuota Haji RI Tahun 2026 Dipangkas 50 Persen, Kemlu RI Ikut Bantu Negosiasi BP Haji-Arab Saudi
Menag menegaskan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi tetap profesional.
“Hubungan kita dengan pemerintah Saudi Arabia sangat baik,” katanya.
Ia mengakui ada kekurangan dalam operasional, tapi hal itu wajar terjadi.
“Semua negara juga punya kelemahan. Tidak ada yang sempurna,” sambungnya.
Fakta Kuota Haji 3 Tahun Terakhir

Faktanya, kuota haji Indonesia cenderung stabil dalam tiga tahun terakhir.
Tahun 2023, kuota jemaah Indonesia mencapai 229.000 orang.
Tahun 2024, kuotanya meningkat menjadi 241.000 jemaah.
Tahun 2025, kuota ditetapkan sebanyak 221.000 jemaah haji.
Tidak Ada yang Genting
Menag meminta masyarakat tidak terpancing isu tidak berdasar.
Ia berharap momen pemulangan tidak tercoreng oleh kabar menyesatkan.
“Jangan membuat masyarakat resah,” tegas Nasaruddin.

“Di sini semua berjalan lancar. Tidak ada sesuatu yang genting,” lanjutnya.
Ia bahkan menyebut tidak ada “kiamat di dalam kiamat”.
Pernyataan ini merujuk pada narasi dramatis soal penyelenggaraan haji.
Menag juga mengapresiasi kerja keras petugas haji di lapangan.
“Lihat petugas kita bekerja di tengah cuaca ekstrem,” katanya.
“Mereka juga punya keluarga dan harga diri,” tegasnya lagi.
Ia meminta semua pihak bijak dalam menyebarkan informasi publik.
Di sisi lain, jemaah haji menyampaikan pelayanan berjalan baik.
Ketua Rombongan 9 Kloter 36 Embaraksi/Debarkasi Makassar, Lusman Bua, mengapresiasi pelayanan haji 2025.
“Semuanya berjalan dengan baik. Bahwa ada kendala di lapangan, itu hal lumrah apalagi dari awal kami menyadari haji adalah ibadah fisik,” kata Lusman.
Istri Lusman, Waode Amna, menyebut fasilitas dan pelayanan petugas haji kepada jamaah memuaskan.
“Petugas merespon dengan cepat. Hati gembira jika melihat petugas berseragam di mana-mana, kami tak khawatir,” kata Waode Amna.
Jamaah lain, Nafiah Lutfi (42 tahun) asal Kloter 25 Surabaya (SUB), bersyukur menunaikan ibadah haji tahun dengan fasilitas memuaskan.
“Semuanya terlayani dengan baik. Hotel, kamar, makanan, bus ke Masjidil Haram, semuanya mudah,” kata Nafiah bersama 6 anggota keluarganya dari Sumenep.
(Tribun Timur/Media Centre Haji/Mansur Amirullah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.