Senin, 29 September 2025

Ibadah Haji 2025

Waspadai MERS-CoV, DPR Ingatkan Pemerintah untuk Perketat Pengawasan Kesehatan Jemaah Haji

DPR ingatkan pemerintah agar lebih sigap dalam mengantisipasi risiko penularan virus MERS-CoV yang merebak di Arab Saudi. Fokus kesehatan jemaah haji.

Penulis: Chaerul Umam
/TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA
ANCAMAN MERS-COV - Jemaah haji Indonesia mengunakan masker saat ibadah Sa'i dibukit Shafa dan Marwah pada pelaksaan ibadah Haji 2022. Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (15/5/2025). Menghimbau untuk mewaspadai MERS-CoV, penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona. Jemaah diminta jaga diri dengan memakai masker. (TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA/File FOTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR ingatkan pemerintah agar lebih sigap dalam mengantisipasi risiko penularan virus MERS-CoV yang merebak di Arab Saudi. Fokus kesehatan jemaah haji.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher mengingatkan pemerintah agar lebih sigap dalam mengantisipasi risiko penularan virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) di kalangan jemaah haji Indonesia.

Peringatan ini disampaikan Netty merespons imbauan dari Kementerian Kesehatan RI terkait potensi ancaman MERS-CoV. 

Baca juga: Maklumat Arab Saudi yang Wajib Dipatuhi Jemaah saat Puncak Ibadah Haji di Arafah, Muzdlifah dan Mina

Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan dan pengawasan menyeluruh selama pelaksanaan ibadah haji, termasuk pada saat jemaah kembali ke tanah air.

“Potensi penularan MERS-CoV perlu diwaspadai, terutama mengingat padatnya aktivitas jemaah, cuaca panas, serta sirkulasi udara yang terbatas di tempat penginapan dan area ibadah,” kata Netty dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).

Kondisi ini, lanjutnya, dapat memicu penyebaran penyakit, apalagi jika daya tahan tubuh jemaah menurun.

Baca juga: Gejala MERS-CoV, Diare Demam hingga Mual dan Muntah, Ini Imbauan Bagi Jemaah Haji yang Mengalaminya

Netty menjelaskan bahwa gejala awal MERS-CoV sangat mirip dengan infeksi saluran pernapasan lain. 

Gejala tersebut antara lain demam, batuk, dan sesak napas. MERS-CoV juga berpotensi menyebabkan pneumonia berat dan kematian pada kasus-kasus tertentu.

MASKER DAN ORALIT - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mendistribusikan untuk masing-masing jemaah haji 1 box oralit dan masker disposible kepada Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK).
MASKER DAN ORALIT - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mendistribusikan untuk masing-masing jemaah haji 1 box oralit dan masker disposible kepada Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK). (handout)

“Jika ada jemaah yang mengalami gejala berat, mereka harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Kewaspadaan ini sangat penting agar penanganan bisa cepat dan tepat,” ucapnya.

Sebagai langkah pencegahan, Netty mendorong pemerintah agar memastikan para jemaah disiplin dalam menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. 

"Para jemaah harus dipastikan menjaga kondisi tubuh dengan tidur yang cukup, makan bergizi, dan menghindari kerumunan berlebih. Saat ini Belum ada vaksin spesifik untuk MERS-CoV. Maka, menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungan menjadi benteng utama dalam mencegah penularan,” kata Netty.

Netty juga menegaskan pentingnya mitigasi di dalam negeri saat jemaah kembali ke Indonesia. 

Pemerintah harus melakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat di pintu masuk, terutama terhadap jemaah dengan gejala pernapasan.

“Kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis harus mendapatkan perhatian khusus. Pemerintah juga perlu berkoordinasi dengan otoritas kesehatan Arab Saudi agar mitigasi risiko ini bisa dijalankan bersama dan informasi terkait penularan dapat diperoleh secara cepat dan akurat,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan