Jumat, 3 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Ibadah Haji Bisa Tertahan Tanpa Kartu Nusuk, Ketua PPIH Arab Saudi: Nusuk Seperti Nyawa Kedua Jemaah

Tanpa membawa Kartu Nusuk, jemaah haji tidak akan diizinkan masuk ke wilayah Makkah, apalagi mengikuti rangkaian puncak haji.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
HO/MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025
KARTU NUSUK - Syarikah atau penyedia layanan haji di Madinah memfoto jamaah haji yang sudah mendapatkan kartu nusuk, Jumat (2/5/2025) malam. Kartu nusuk ini wajib dibawa saat di Tanah Suci. Tanpa membawa Kartu Nusuk, jemaah haji tidak akan diizinkan masuk ke wilayah Makkah, apalagi mengikuti rangkaian puncak haji. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang juga Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi, mengatakan bahwa Kartu Nusuk seperti nyawa kedua bagi jemaah haji.

Sebagaimana diketahui, paspor memang dokumen penting sebagai identitas warga negara Indonesia saat di negara lain, termasuk selama di Tanah Suci.

Namun, dalam konteks pelaksanaan ibadah haji 2025, terdapat satu kartu yang perannya justru jauh lebih krusial, yakni Kartu Nusuk.

"Nusuk ini seperti nyawa kedua jemaah. Bahkan, dalam konteks operasional ibadah haji, 'lebih penting' daripada paspor," ujar Muchlis, dikutip dari haji.kemenag.go.id, Kamis (8/5/2025).

Pernyataan tersebut bukanlah tanpa alasan.

Tanpa membawa Kartu Nusuk, jemaah haji tidak akan diizinkan masuk ke wilayah Makkah, apalagi mengikuti rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Bahkan, layanan lain selama di Tanah Suci pun terintegrasi dengan kartu ini.

Untuk informasi, kartu Nusuk adalah identitas digital resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sejak 2024.

Bentuknya berbahan PVC berukuran panjang, dengan dominasi warna putih-cokelat, berisi foto jemaah, kode QR, dan nomor visa.

Fungsi utamanya adalah verifikasi jemaah resmi untuk mencegah masuknya jemaah ilegal.

Setibanya di hotel, Kartu Nusuk akan dibagikan maksimal dalam waktu 1x24 jam oleh syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji.

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Dapat Kartu Nusuk, Identitas Digital Resmi Selama Ibadah di Makkah dan Madinah

Proses distribusi bahkan disertai pemotretan sebagai bukti serah terima.

Lantaran pentingnya dokumen ini, Muchlis menekankan agar Kartu Nusuk selalu dikalungkan oleh jemaah ke manapun mereka pergi.

Ini tidak hanya memudahkan identifikasi jika tersesat, tetapi juga menyelamatkan mereka dari potensi penolakan di berbagai titik layanan.

Jika hilang, proses penggantian tidak mudah dan membutuhkan pelaporan ke petugas hotel, kloter, hingga koordinasi ulang dengan pihak syarikah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved