Ibadah Haji 2024
Tiga Kasus Ditemukan dan Satu Orang Meninggal, WHO Peringatkan Penyebaran MERS di Arab Saudi
WHO menerima laporan dari Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi (KSA) terkait ditemukannya tiga kasus MERS. Satu di antaranya dinyatakan meninggal
Pertama, mengenali tanda dan gejala infeksi MERS.
Mengingat, penularan MERS yang terjadi di fasilitas layanan kesehatan mengindikasikan keterlambatan dalam mengenali tanda dan gejala infeksi.
Tertundanya isolasi pada orang yang diduga terinfeksi MERS juga mendorong terjadinya penularan di fasilitas kesehatan.
"Petugas kesehatan dan layanan kesehatan harus menerapkan kewaspadaan standar secara konsisten terhadap semua pasien pada setiap interaksi di rangkaian layanan kesehatan," tegas WHO.
Kedua, kewaspadaan terhadap droplet harus ditambahkan ke dalam kewaspadaan standar ketika memberikan perawatan kepada pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut.
Selain itu kewaspadaan kontak dan pelindung mata harus diterapkan ketika menangani kasus infeksi MERS.
Petugas kesehatan juga meningkatkan kewaspadaan penularan melalui udara sesuai prosedur
Ketiga, identifikasi dini, manajemen kasus, isolasi kasus dan karantina kontak.
Dilanjutkan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat di fasilitas layanan kesehatan. Termasuk mencegah kerumunan penduduk, dan kesadaran kesehatan masyarakat.
Keempat, orang-orang dengan kondisi medis penyerta ini harus menghindari kontak dekat dengan hewan.
Terutama ketika mengunjungi peternakan, pasar, atau area gudang di mana virus mungkin beredar.
Kelima, tindakan kebersihan umum harus diikuti.
Seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
Atau membersihkan tangan dengan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol, sebelum dan sesudah menyentuh hewan. Kontak dengan hewan yang sakit harus dihindari.
Keenam, masyarakat harus menghindari minum susu unta mentah atau urin unta atau makan daging yang belum dimasak dengan benar.
Lebih lanjut, WHO belum menyarankan pemeriksaan khusus di pintu masuk terkait peristiwa ini.
"Dan saat ini WHO juga tidak merekomendasikan penerapan pembatasan perjalanan atau perdagangan," tutupnya.
Ibadah Haji 2024
Kemenag Sebut Jemaah yang Wafat saat Haji 2024 Sudah Dapat Asuransi Jiwa Ganti Rugi Bipih 100 Persen |
---|
Permudah Informasi Haji, BPKH Ajak Masyarakat Rencanakan Ibadah Haji Sejak Dini |
---|
Pendaftaran Petugas Haji Dibuka Mulai Hari Ini, Cek Formasi, Link dan Jadwalnya |
---|
BPKH Jadikan Fatwa Ijtima Ulama untuk Perbaiki Tata Kelola Dana HajiĀ |
---|
Kemenag Serahkan Asuransi Extra Cover untuk Ahli Waris Jemaah yang Meninggal di Lingkup Penerbangan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.