Ibadah Haji 2023
Iklim Gurun Diprediksi Lebih Panas Dari Zaman Nabi, Sengatan Matahari di Saudi Tantangan Jemaah Haji
Pemanasan global telah membuat iklim gurun Saudi semakin panas dalam beberapa tahun terakhir, mungkin melebihi suhu pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Ibadah Haji merupakan sumber ekonomi utama bagi Saudi, ekonomi negara itu juga sebagian besar bergantung pada minyak.
Mengikuti kalender bulan, musim Haji memang tidak selalu berlangsung selama musim panas.
Musim Haji tahun ini bisa menjadi rekor terbesar, menurut pejabat, setelah pembatasan jumlah jemaah pada era pandemi virus corona (Cov) d-19 dihapus.
Batasan usia maksimum juga telah dihapuskan, membuka pintu bagi banyak kelompok lanjut usia (lansia) yang mungkin lebih rentan terhadap panas, untuk menunaikan ibadah Haji.
Musim panas di salah satu daerah terpanas di bumi dapat membuat aktivitas di luar ruangan menjadi berbahaya, membawa risiko dehidrasi, serangan panas dan gagal jantung.
Untuk melindungi para pekerja manualnya, Arab Saudi melarang pekerja di luar ruangan mulai pukul 12 siang hingga 3 sore waktu setempat pada periode Juni hingga September, bulan-bulan terpanas di negara itu.
Cuaca panas bukan hambatan
Iklim Teluk sangat ekstrem sehingga pada 2021, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa sebagian dari negara itu bisa saja tidak dapat dihuni pada akhir abad ini karena kenaikan suhu.
Namun bagi jemaah asal Indonesia, panas 'bukan menjadi halangan'.
"Kami memiliki keyakinan di hati kami," kata operator tur berusia 40 tahun.

Sementara istri Assad, Layla, lebih mengkhawatirkan kepadatan yang terjadi pada musim Haji ini di Makkah, dengan ratusan ribu jemaah memadati jalan-jalan dan tempat-tempat ibadah.
"Panas bukan menjadi masalahnya, tapi lebih banyak orang yang mendorong, itulah masalahnya," kata pria berusia 47 tahun.
Ritual Haji dan Umrah sepanjang tahun menghasilkan sekitar 12 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun untuk Arab Saudi, yang berinvestasi di bidang pariwisata saat mencoba mendiversifikasi ekonominya dari minyak.
Sebuah proyek perluasan pun melibatkan peningkatan infrastruktur dan transportasi untuk mendukung fasilitas di Makkah dan Madinah.
Ini adalah bagian penting dari rencana untuk meningkatkan jumlah pengunjung dua kota suci itu.
Beristirahat di tempat teduh di dekat Masjidil Haram, Ahlam Saei, seorang warga Tunisia berusia 40 tahun mengatakan bahwa panas di Saudi 'sangat parah' dibandingkan dengan di negaranya.
Namun ia tidak ingin mengeluh.
"Haji sebagai ide yang didasarkan pada penerimaan kesulitan, maka hadiahnya pum sama dengan kesulitannya," kata Saei.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.