Senin, 6 Oktober 2025

Ibadah Haji 2019

Layanan Konsumsi Katering Dihentikan Saat Puncak Haji, Jemaah Tak Perlu Khawatir

Hal ini disebabkan kondisi jalanan di Kota Mekah padat, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan distribusi konsumsi katering

Penulis: Husein Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN/HO/BAHAUDIN/MCH2019
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementrian Agama RI Sri Ilham Lubis meninjau dapur yang melayani katering untuk Jamaah Haji Indonesia di Makkah, Kamis (25/7/2019). TRIBUNNEWS/HO/BAHAUDIN/MCH2019 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Sesuai ketentuan, layanan konsumsi katering untuk jemaah haji Indonesia akan dihentikan sementara saat puncak haji mulai 5 Zulhijah atau menjelang dan setelah puncak haji.

Hal ini disebabkan kondisi jalanan di Kota Makkah padat, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan distribusi konsumsi katering kepada jemaah.

Kepala Seksi Katering Daerah Kerja Makkah Beny Darmawan, mengatakan, penghentian sementara konsumsi jemaah haji ini akan dilakukan selama lima hari, yakni tiga hari sebelum dan dua hari setelah masa puncak haji.

Baca: Menteri Agama Pastikan Bumbu Masak Katering Jemaah Haji Dari Indonesia

Baca: Ramalan Zodiak Besok Minggu 4 Agustus 2019 Virgo Mujur, Capricorn Tertekan, Zodiakmu Bagaimana?

Baca: Kumpulan Momen Pesta Ulang Tahun Syahrini, Reino Barack Tak Hafal Lagu Restu Hingga Suapi Mertua

Baca: Jelang Laga Barcelona Vs Arsenal Trofi Joan Gamper 2019, Menanti Debut Nicolas Pepe

"Konsumsi dihentikan pada 5, 6, 7, 14, dan 15 Zulhijah," kata Beny.

Beny menyampaikan jemaah haji tak perlu khawatir selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, jemaah haji akan memperoleh 15 kali makan.

"Jemaah tidak perlu khawatir tidak memperoleh makan selama masa puncak haji. Sejak tiba di Arafah pada 8 Zulhijah siang, jemaah sudah mulai mendapatkan makan," ujar Beny.

Penyediaan konsumsi di Armuzna akan berakhir dengan diberikannya makan siang pada 13 Zulhijah. Selain itu, jemaah memperoleh satu paket makanan siap saji.

"Di dalamnya terdapat mi instan yang bisa langsung diseduh dengan air panas, roti, biskuit, kopi, maupun teh sachet," katanya.

Beny menambahkan bahwa ada 30 kloter yang mengakhiri jadwal penerimaan konsumsinya sebelum 5 Zulhijah. Itu terjadi karena setiap jemaah haji di Makkah mendapat jatah katering 40 kali.

"Nah, ada 30 kloter yang sebelum masa puncak haji, jatah makan di Mekahnya sudah berakhir, karena telah memperoleh 40 kali makan," ujar Beny.

Terkait hal ini, pihaknya sudah menginformasikan kepada kepala sektor maupun perangkat kloter yang ada, untuk disosialisasikan kepada jemaah haji

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved