Minggu, 5 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Baru Dilantik, Dedi Mulyadi Wacanakan Wajib Militer untuk Siswa SMA di Jabar-Siap Efisiensi Anggaran

Dedi Mulyadi berencana memasukkan mata pelajaran wajib militer ke SMA di Jabar hingga efisiensi anggaran berkaitan dengan study tour-studi banding.

Penulis: Rifqah
Tribunnews.com/Taufik Ismail
PROGRAM DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025). Dedi Mulyadi berencana memasukkan mata pelajaran wajib militer ke SMA di Jabar hingga efisiensi anggaran berkaitan dengan study tour-studi banding. 

Dedi juga bakal menggunakan anggaran pemda untuk merenovasi 40-50 juta rumah warga miskin, 

Di mana, anggaran belanja renovasi ini bertambah dari Rp20 miliar menjadi sekitar Rp120 miliar.

Selanjutnya, membangun rumah sakit, Puskesmas, dan Puskesmas pembantu baru. 

"Menyiapkan mobil-mobil ambulans, kita ingin belanja sekitar 200 unit di daerah terpencil, sehingga mereka bisa melayani warga terpencil dan menyiapkan dokternya serta kelengkapan alat di mobil tersebut," tandas Dedi.

Program 100 Hari Kerja Dedi Mulyadi

Setelah dilantik, Dedi memiliki sejumlah program prioritas untuk membangun Jawa Barat.

Bersama wakilnya, Ewan Setiawan, Dedi bakal langsung tancap gas merealisasikan janji-janjinya selama kampanye.

Sejak ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Jabar pum, Dedi sudah kerap mengundang sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk rapat membahas visi-misi nya.

Fokus program 100 hari kerja Dedi di antaranya adalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kebutuhan dasar lainnya seperti pasokan listrik, air bersih, perumahan yang murah, dan lain-lain.

"Seluruh janji kampanye yang saya sampaikan itu harus direalisasikan lewat siapa? Organisasi perangkat daerah Provinsi Jabar."

"Untuk itu apa yang menjadi prioritas? Kepentingan publik, landasan dasarnya apa? Landasan dasarnya pendidikan, bagaimana anak-anak bisa sekolahnya (minimal) SMA," ujar Dedi Mulyadi, Kamis, dikutip TribunJabar.id.

Sementara itu, dalam layanan kesehatan, Dedi ingin masyarakat Jawa Barat semuanya terlayani dengan baik dari tingkat Puskesmas sampai rumah sakit.

"Tidak boleh lagi ada antrean orang di RS Hasan Sadikin untuk dapat operasi, harus tersebar di seluruh daerah setiap rumah sakit punya kemampuan yang sama," katanya.

Ketiga yakni soal infrastruktur, dalam hal ini Dedi berkali-kali menegaskan, infrastruktur menjadi program prioritas. 

Tidak boleh lagi jalan yang rusak di Jawa Barat, jalannya harus lebar dan tidak bolong.

"Nanti kualifikasinya diubah mana jalan daerah pertanian, mana jalan daerah industri. Mobil yang lewat kapasitasnya berapa, jalannya harus berubah tidak boleh lagi tetap seperti itu," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved