Sefdin Syaifudin A: AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Jalan Hidupnya Ditempa Bagai Keris
Kenyang akan hidup terang dan redup adalah perjalanan hidupnya. Ya, dialah Ir. H. AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, atau biasa disapa LaNyalla
Editor:
Content Writer
LaNyalla dan KADIN Jatim
Saat memimpin KADIN Jatim, LaNyalla merasa jiwa kepemimpinannya makin terasah. Ketua Umum Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi (ATAKI) Jatim periode 2004-2009 itu bertekad membuat KADIN Jatim benar-benar sebagai organisasi payung para pengusaha di Jatim. Yang mengayomi dan menjawab kebutuhan dan tantangan para pengusaha di Jatim.
LaNyalla pun menggagas lahirnya Kadin Institute di Jatim. Pusat pendidikan dan pelatihan para calon pengusaha dan para pengusaha UKM/UMKM. Kadin Institute dibuat untuk mempercepat lahirnya pengusaha-pengusaha baru di Jatim.
Di benak LaNyalla, Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan baru. Karena saat ia memimpin KADIN di masa itu, jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 1,7 persen dari total populasi. Bandingkan dengan Singapura yang sudah mencapai 7 persen. Malaysia 5 persen. Thailand 3 persen. Sedangkan Jepang sudah mencapai 10 persen dan Amerika Serikat di angka 12 persen.
“Indonesia masih sangat jauh tertinggal. Untuk mencapai angka 4 persen, dibutuhkan sekitar 6 juta pengusaha baru. Mudah-mudahan dari 6 juta pengusaha baru itu, di antaranya akan lahir dari Jatim,” ujar LaNyalla ketika menjabat sebagau Ketua Umum KADIN Jatim.
Alhasil, bangunan empat lantai tepat di samping Graha KADIN Jatim itu mendapat apresiasi dari KADIN Indonesia. Karena KADIN Jatim menjadi satu-satunya KADIN Provinsi di seluruh Indonesia yang memiliki lembaga pencetak wirausahawan.
Di era LaNyalla, KADIN Jatim juga sukses menggerakkan misi dagang antar provinsi. LaNyalla membawa para pengusaha skala kecil dan menengah asal Jatim untuk memasarkan produknya di seluruh Indonesia. Caranya, KADIN Jatim membuka kantor perwakilan dagang Jatim di 25 provinsi di Indonesia.
Misi dagang itu mampu meningkatkan volume perdagangan Jatim hingga Rp.600 milyar per tahun. Karena itu, Juli 2017 silam, La yalla mendapatkan gelar Bapak UMKM Jatim dari asosiasi pengusaha kecil dan menengah Jatim.
LaNyalla dan Sepak Bola
Prestasi LaNyalla di dunia sepak bola juga tercatat cemerlang. Tentu bukan sebagai pemain bola. Tetapi sebagai pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan sebagai Ketua Badan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia.
Saat dipercaya sebagai Ketua Badan Tim Nasional Sepakbola Indonesia di PSSI, sejak tahun 2013 hingga 2015, peringkat sepak bola Indonesia di dunia berhasil ia naikkan. Dari sebelumnya peringkat 172, berhasil naik ke peringkat 156 FIFA ranking.
Sebagai ketua Badan Timnas saat itu, LaNyalla tercatat berhasil mempersembahkan Trophy Juara AFF untuk Tim Nasional U-19, yang dimotori Evan Dimas dkk. Trophy yang sudah belasan tahun dirindukan publik sepak bola nasional.
LaNyalla juga berhasil membawa pulang Medali Perak Sea Games XXVII/2013 dari Myanmar melalui Timnas yang dibesut pelatih Rahmad Darmawan.
Alumni Universitas Brawijaya Malang ini juga pernah dipercaya sebagai Ketua Umum PSSI Pusat, masa bakti 2015-2016. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sejak 2013 hingga 2015. Dan di era LaNyalla, sejak PSSI berdiri tahun 1930, untuk pertama kalinya PSSI lulus FIFA Performance Program pada Desember 2013 dan mendapat bantuan FIFA Goal Project pada tahun 2014.
LaNyalla dan Yayasan