Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Subvarian JN.1  Menyebar Pesat di Dunia, Vaksin Covid-19 Berbayar Dinilai Belum Tepat Sekarang

Vaksin covid-19 berbayar dinilai belum tepat saat ini. Mengapa? Ini mengingat persebaran virus corona yang masih pesat juga minat masyarakat rendah.

Penulis: Reygi Prabowo
WARTAKOTA/YULIANTO
Vaksin covid-19 berbayar dinilai belum tepat saat ini. Mengapa? Ini mengingat persebaran virus corona yang masih pesat juga minat masyarakat rendah. 

Dicky menyampaikan bahwa pemerintah punya tanggung jawab untuk memberikan layanan kesehatan terkait secara gratis.

"Ketika suatu penyakit menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa pemerintah punya tanggung jawab untuk memberikan layanan kesehatan terkait secara gratis.

"Ketika suatu penyakit menjadi KLB, ada tanggung jawab pemerintah untuk memberikan layanan, harusnya gratis oleh pemerintah," kata Dicky menambahkan.

Terutama usai libur panjang natal dan tahun baru, terjadi beberapa lonjakan kasus di beberapa daerah di Indonesia.

Warga mengisi liburan di lapangan rumput sintetis Taman Alun-alun Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/1/2024). Alun-Alun Kota Bandung pada libur sekolah ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar kota. Lapangan rumput sintetis ini dibuka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga mengisi liburan di lapangan rumput sintetis Taman Alun-alun Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/1/2024). Alun-Alun Kota Bandung pada libur sekolah ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar kota. Lapangan rumput sintetis ini dibuka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengatakan belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.

Meski diatur batas terakhir vaksin Covid-19 gratis hingga 31 Desember 2023, pemerintah bisa mengkaji ulang kebijakan ini.

Setidaknya, kebijakan menerapkan vaksin berbayar untuk Covid-19 bisa ditunda hingga waktu yang pas.

Kurniasih memandang, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik termasuk karena adanya varian JN 1.

“Justru di akhir tahun ini ada peningkatan kasus Covid-19, ada 318 kasus baru dan 1 kematian sehingga pemberlakuan kebijakan ini dirasa kurang tepat waktunya,” ucap Kurniasih.

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 (Financial Express)

“Justru di akhir tahun ini ada peningkatan kasus Covid-19, ada 318 kasus baru dan 1 kematian. Sehingga pemberlakuan kebijakan ini dirasa kurang tepat waktunya," paparnya.

Kurniasih menyebut, Covid-19 adalah penyakit pandemi yang beralih menuju endemi.

Persebaran penyakit ini masih ada dan nyata sedangkan dengan jumlah penduduk besar, amat mungkin masih banyak penduduk Indonesia yang belum mendapat cakupan vaksin.

"Jika masih dibebani anggaran vaksin Covid entah dosis ke berapa, tentu akan semakin memberatkan. Kita punya vaksin anak bangsa yang seharusnya bisa melayani kebutuhan anak bangsa," terang Politisi Fraksi PKS ini.

Dia berharap hadirnya vaksin anak bangsa benar-benar bisa membantu masyarakat dan justru tidak memberatkan dengan kebijakan berbayar.

“Timing-nya tidak pas dan kemandirian obat dan alkes seharusnya bisa dinikmati oleh masyarakat dan mereka bangga menggunakan produk dalam negeri dalam dibebani karena negara hadir," ucapnya.

Tarif Vaksin Covid-19 Tak Ditentukan Pemerintah

ilustrasi vaksinasi
ilustrasi vaksinasi (kompas.com)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved