Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Airlangga: Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Baik jika Dibandingkan dengan Berbagai Negara

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan soal hasil ratas dengan Presiden Joko Widodo hari ini, Senin (13/6/2022).

Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal hasil ratas dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri, Senin (13/6/2022). 

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada menteri untuk menggencarkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.

Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir ini.

Menanggapi adanya kenaikan kasus Covid-19 ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, situasi pandemi di Indonesia masih terkendali.

“Jadi masih pada posisi terkendali meskipun kita tahu, saya sudah minta untuk diwaspadai ada sedikit kenaikan."

"Ini karena kemarin masalah tiga minggu atau sebulan lalu karena kita Lebaran,” ucap Presiden dalam keterangan persnya setelah meresmikan Persemaian Rumpin di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (10/06/2022).

Dikutip dari Setkab.go.id, saat ini positivity rate di Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan masih berada di angka 1,15 persen.

Artinya, masih di bawah standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.

Selain melihat positivity rate, indikator lainnya, yakni laju transmisi juga masih terkendali dan berada jauh di bawah standar WHO.

Meski demikian, Jokowi mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.

Kasus Covid-19 per 13 Juni 2022
Kasus Covid-19 per 13 Juni 2022 (Satgas Penanganan Covid-19)

Menkes Ingatkan Vaksinasi Booster

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan penyebab kasus harian Covid-19 mulai meningkat di atas 500 dalam tiga hari terakhir.

Budi menyebut, ada beberapa indikator yang harus dilihat dari kenaikan kasus Covid-19 yaitu kenaikan kasus biasanya terjadi 27-35 hari setelah Lebaran, angka positivity rate dan varian baru virus Corona.

Menurut Budi, bila berkaca dari tahun lalu, kenaikan kasus Covid0-19 tahun ini wajar terjadi.

"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).

Lebih lanjut, Budi mengatakan, saat ini, kenaikan kasus Covid-19 masih dalam taraf aman dibandingkan kenaikan kasus Covid-19 Lebaran 2021 dan libur tahun baru 2022.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved