Virus Corona
Menkes: 75 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia adalah Omicron, Termasuk Mayoritas Kasus di Jakarta
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan 75 persen dari total 8.077 kasus positif Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan 75 persen dari total 8.077 kasus positif Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron.
"Dari delapan ribu yang positif sekarang, kira-kira 75 persen Omicron," kata Budi dalam Konferensi Pers yang disiarkan di Youtube Kementerian Kesehatan, Kamis (27/1/2022).
Perkiraan tersebut diungkapkan Budi berdasarkan data yang ia dapat dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Laboratorium.
Budi mengungkapkan, dari 259 sampel yang diterima GSI dari DKI Jakarta, 250 sampel di antaranya adalah Omicron.
Baca juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Sesuai Standar WHO, Dapat Diakses di Pedulilindungi
"Saya baru dapat data hari ini dari GSI, Lab diluar Balitbangkes. Dia kirim 259 sampel yang dia terima dari DKI, 250 Omicron," terang Budi.
Sehingga Budi memperkirakan bahwa kasus Covid-19 di DKI Jakarta sebagian besarnya adalah Omicron.
"Jadi feeling saya, balik lagi ke feeling ya, mesti jujus saya bilang. Feeling saya sebagian besar di DKI sudah Omicron," pungkasnya.
Baca juga: Seorang Pemain Bola di Jember Positif Covid-19
Angka BOR DKI Jakarta Sudah Mencapai 45 Persen
Sementara itu Tenaga Ahli Utama KSP, Abraham Wirotomo mengungkapkan pada Rabu (26/1/2022) angka BOR di DKI Jakarta sudah mencapai 45 persen.
Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan minggu lalu yang masih berada di angka 30 persen.
"Pada 26 Januari 2022 angka BOR sudah mencapai 45 persen. Ini meningkat dibanding minggu lalu yang masih di angka 30 persen," kata Abraham dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (28/1/2022).
Oleh karena itu, Abraham pun mengimbau masyarakat yang terkena Covid-19, khususnya yang tidak bergejala atau memiliki gejala ringan untuk memanfaatkan telemedicine.
Baca juga: Riwayat Kasus Covid-19 Selama Sepekan, Tembus 8 Ribu hingga Prediksi Gelombang ke-3
Atau bisa juga melakukan isolasi mandiri dan isolasi terpusat yang disediakan oleh pemerintah.
"Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat yang terkena Covid-19, namun tanpa gejala atau gejala ringan untuk memanfaatkan telemedicine serta melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat," ungkapnya.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 dari Indonesia, Berbeda dari Omicron dan Delta, Ini Penjelasan dari Kemenkes
Penyebab Kasus Covid-19 di RI Terus Naik