Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Kasus Omicron Meningkat, Ekonom Indef: PPKM Level 4 Perlu Dipertimbangkan

Nailul menyampaikan saat faskes kolaps di kasus ledakan varian Delta menjadi pelajaran penting. Kbijakan PPKM level 4 harus mulai dipertimbangkan

Penulis: Reynas Abdila
Freepik
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron. Kasus Omicron Meningkat, Ekonom Indef: PPKM Level 4 Perlu Dipertimbangkan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan dampak varian Omicron tidak akan seburuk varian Delta.

Namun demikian seluruh pihak tetap harus waspada jangan sampai RS kembali penuh pasien Covid yang menyebabkan pasien non Covid-19 susah mendapatkan ruang perawatan.

"Kebijakan PPKM Level 4 harus mulai dipertimbangkan di beberapa daerah, terutama Jakarta. Kebijakan level 4 dengan memperketat mobilitas dinilai efektif untuk mengendalikan laju penularan corona," kata Nailul saat dihubungi Tribun, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Puncak Kasus Omicron Diprediksi Pertengahan Februari 2022, Pemerintah Siapkan Langkah Mitigasi

Ia menilai perlunya pemerintah mengantisipasi kondisi terburuk yang akan terjadi.

"Maka dari itu, saya rasa pemerintah harus mengambil langkah lebih cepat sebelum pandemi covid kembali meningkat sampai puncaknya," tambahnya.

LONDON - Foto Ilustrasi ini diambil di London pada 02 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar yang menampilkan kata 'Omicron', nama varian baru covid 19. - Omicron telah menjadi jenis virus corona utama di Prancis di mana jumlah infeksi telah mengalami peningkatan besar dalam beberapa hari terakhir, kata badan kesehatan masyarakat negara itu.
LONDON - Foto Ilustrasi ini diambil di London pada 02 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar yang menampilkan kata 'Omicron', nama varian baru covid 19. - Omicron telah menjadi jenis virus corona utama di Prancis di mana jumlah infeksi telah mengalami peningkatan besar dalam beberapa hari terakhir, kata badan kesehatan masyarakat negara itu. "62,4 persen tes menunjukkan profil yang kompatibel dengan varian Omicron" pada awal minggu ini, dibandingkan dengan 15 persen pada minggu sebelumnya, kata agensi tersebut. (Justin TALLIS/AFP) (AFP/JUSTIN TALLIS)

Nailul menyampaikan saat faskes kolaps di kasus ledakan varian Delta menjadi pelajaran penting.

Menurutnya, kebijakan PPKM level 4 harus mulai dipertimbangkan di beberapa daerah, terutama Jakarta. .

"Beberapa daerah juga harus mulai waspada melonjaknya kasus corona ini. Penularan transmisi lokal nampaknya sudah mulai tampak di berbagai daerah," tukasnya.

Sebelumnya, Pemerintah memprediksi puncak gelombang pandemic varian omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan pada konferensi per hasil rapat terbatas evaluasi PPKM, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Sekjen PDIP Ajak Masyarakat Ikuti Kebijakan Pemerintah di Tengah Kasus Omicron yang Melonjak

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk kompak dan bersiap menghadapi hal-hal yang kemungkinan terjadi di periode tersebut.

Salah satunya mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan membatasi pertemuan yang tidak terlalu mendesak.

“Saya tidak lelah mengingatkan seluruh masyarakat agar taat dan mematuhi protokol kesehatan. Kelalaian dan kecerobohan sekecil apapun yang timbul akan mengulang pengalaman kelam di masa lalu,” kata Luhut.

Luhut optimis sistem kesehatan Indonesia sudah siap untuk menghadapi varian puncak omicron.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan