Sabtu, 4 Oktober 2025

Penanganan Covid

Satgas Minta Orang Tua Tidak Panik Jika Muncul KIPI: Biarkan Anak Istirahat

Vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun telah dimulai di sejumlah daerah dan segera menyusul daerah lain.

Biro Pers Presiden/KRIS
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kompleks SDN Cideng, Gambir, Jakarta, Rabu (15/12/2021). Di dampingi Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Presiden Jokowi berkeliling dan mengajak ngobrol beberapa anak yang terlihat takut disuntik. TRIBUNNEWS/Biro Pers Presiden/Kris 

“Vaksin untuk anak sudah diuji melalui uji klinik pada tiap kelompok usia, baik 18-60 tahun, di atas 60 tahun dan juga kelompok 12-17 tahun. Setelah itu, juga telah lolos uji coba pada anak usia 3-17 tahun di China dan negara lain. Hasilnya aman dan efektif,” papar Cissy.

Saat ini, baru Sinovac yang mendapatkan EUA dari BPOM. Tidak tertutup kemungkinan vaksin merek lain, seperti Pfizer yang sudah diberikan pada anak 6-11 tahun di Amerika atau Sinopharm untuk anak di Uni Emirat Arab, juga akan mendapatkan izin yang sama.

Sebelumnya, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.

Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun dimulai Selasa 14 Desember 2021, dengan dilakukan kick off di beberapa tempat yang ditentukan.

Selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi ini akan berlangsung secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

IDAI sangat mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun, mengingat vaksin ini juga sangat ditunggu banyak orang tua.

“Vaksinasi untuk anak 6-11 tahun akan segera dimulai. Kami sangat menghargai upaya pemerintah. Sudah banyak orang tua yang menunggu nunggu, menanyakan ke dokternya, ke puskesmas dan sekolah-sekolah juga, bertanya kapan akan dilaksanakan. Apresiasi yang tinggi dari dokter anak juga,” tutur Cissy.

Penanganan Dini

Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan apabila anak yang menerima vaksin Covid-19 mengalami indikasi gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), orangtua diminta tidak panik.

Beberapa indikasi gejala tersebut seperti nyeri pada lengan bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, demam yang ditandai suhu diatas 37,8 derajat celsius, maupun gejala mirip flu dan menggigil selama 1 - 2 hari.

"Maka kami meminta masyarakat untuk tidak panik. Orang tua bisa melakukan upaya penanganan dini," uja Wiku.

Langkah penanganan dini yang bisa dilakukan adalah membuat anak cukup beristirahat dan minum obat penurun panas jika diperlukan.

Serta upayakan agar anak mengkonsumsi air putih yang cukup. Lalu, jika terdapat rasa nyeri di tempat bekas suntikan, usahakan tetap gerakan dan gunakan lengan anak. "Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini," lanjutnya.

Setelah melakukan penanganan dini, orang tua agar segera melaporkan temuan KIPI yang dialami anak ke Puskesmas atau ke sentral vaksinasi. Hal ini akan menjadi input evaluasi pelaksanaan vaksinasi ke depannya serta penanganan lebih lanjut.(Tribun Network/rin/wly)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved