Virus Corona
Kominfo Temukan 2010 Berita Hoaks Tentang Covid-19, Terbanyak di Facebook, Ada 4493 Unggahan
Persebaran hoaks dengan beragam isu tentang Covid-19 masih ditemukan di media sosial. Pemerintah minta masyarakat waspadai hoaks varian omicron.
Tercatat pada minggu sebelumnya, pertambahan isu hoaks Covid-19 adalah sejumlah 8 isu dan 31 unggahan.
Kemudian isu hoaks tentang vaksinasi Covid-19, terdapat penambahan sejumlah 6 isu dan 27 unggahan hoaks pada minggu ini.
Pada minggu sebelumnya, pertambahan isu hoaks vaksinasi Covid-19 adalah sebanyak 5 isu dan 24 unggahan hoaks.
Sementara untuk isu hoaks PPKM di minggu ini, tercatat pertambahan 1 isu dan sebanyak 29 unggahan hoaks. Untuk minggu sebelumnya, tidak ada pertambahan isu hoaks PPKM namun
terdapat sebaran sebanyak 27 unggahan hoaks.
“Secara keseluruhan, di minggu ini terdapat total 18 pertambahan isu di 88 unggahan hoaks Covid-19, vaksinasi Covid-19, serta PPKM. Sedangkan di minggu yang lalu terdapat total 13 pertambahan isu di 82 unggahan hoaks,” jelas Dedy.
Dari 18 isu hoaks seputar Covid-19 yang beredar selama seminggu terakhir, Dedy menyebutkan beberapa contoh hoaks dan disinformasi yang perlu ditangkal bersama, di antaranya :
- [Hoaks] Pemerintah terapkan PPKM Level 4 pada 24 Desember 2021 karena ada varian baru Covid-19 (28 November 2021)
- [Disinformasi] 2.620 bayi meninggal akibat efek samping vaksin Covid-19 (29 November 2021)
- [Hoaks] kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta meledak pada akhir November 2021 (30 November 2021)
- [Misinformasi] varian Omicron sudah ada sejak Juli 2021 (30 November 2021)
- [Hoaks] varian Omicron tidak terdeteksi Tes PCR (1 Desember 2021)
- [Hoaks] FDA Amerika Serikat menolak Suntikan Booster Vaksinasi Pfizer karena berpotensi menyebabkan infeksi pada hati (1 Desember 2021)
Dedy menegaskan, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung pemerintah dalam merespon dan menindaklanjuti hoaks yang ada.
“Kami imbau peran aktif setiap individu untuk membantu penanganan pandemi ini dengan tidak membuat dan tidak menyebarkan informasi yang keliru. Mari kita pertahankan situasi yang
terkendali ini dengan cara tetap disiplin prokes, vaksinasi, bersama-sama menangkal hoaks dan disinformasi,” ujar Dedy.