Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Jelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Covid-19 Ingatkan 4 Kepala Daerah Ini

Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Pemerintah telah bersiaga atas peluang lonjakan kasus Covid-19.

YouTube Sekretariat Presiden
Keterangan Juru bicara Satgas Cvid-19, Prof. Wiku Adisasmito, pada Kamis (28/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Pemerintah telah bersiaga atas peluang lonjakan kasus Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan setidaknya ada 4 indikator mempengaruhinya dan menjadi pemicu.

Yaitu mobilitas penduduk, cakupan vaksinasi, kepatuhan protokol kesehatan dan angka Reproduksi efektif (RT) atau tingkat penularan/infektivitas virus.

Keempat indikator ini harus diperhatikan dengan cermat dengan belajar dari pengalaman dari periode yang sama sebelumnya. 

Hal itu disampaikan Wiku saat konferensi pers terkait Perkembanhan Penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/11/2021).

"Tidak bosan saya sampaikan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, langkah preventif dari perilaku yang dapat meningkatkan potensi penularan," kata Wiku.

Wiku menegaskan bahwa langkah preventif lebih baik ketimbang langkah kuratif. 

Karena, apabila tingkat penularan dan mobilitas penduduk dapat dikendalikan, serta cakupan vaksinasi dan kepatuhan protokol kesehatan terus meningkat, maka semakin rendah potensi terjadinya kenaikan kasus pasca libur panjang.

Baca juga: PPKM Level 3 Saat Libur Natal dan Tahun Baru, Bagaimana Aturan Pesta Kembang Api hingga Arak-arakan?

Adapun dari 4 indikator yang disebutkan sebelumnya, Pertama adalah mobilitas.

Mobilitas penduduk saat ini terus meningkat dibandingkan saat lonjakan kasus kedua di bulan Juli lalu. 

Peningkatan setidaknya pada 5 titik, yaitu Pusat belanja (retail dan rekreasi), Ruang Terbuka Publik/Taman, Perkantoran dan Lokasi transit. 

Peningkatan mobilitas saat ini menyerupai pada periode libur Idul Fitri 2021 lalu.

Dimana saat itu menjadi kenaikan mobilitas tertinggi sepanjang pandemi. 

"Artinya, peningkatan mobilitas ini perlu diwaspadai karena pada periode libur Idul Fitri 2021 lalu, dengan mobilitas yang tinggi tersebut menjadi salah satu pemicu adanya lonjakan kasus kedua," jelas Wiku.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved