Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Soal Adanya Laporan Vaksin Covid-19 Kadaluarsa, Menkes: Presiden Minta Masyarakat Hati-hati

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kepada masyarakat untuk hati-hati dalam memberikan maupun menerima vaksin Covid-19 yang kadaluarsa

Editor: Daryono
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Evaluasi PPKM, Senin (15/11/2021) 

Hal ini dilakukan, mengingat sebelumnya terdapat lima provinsi yang mencatatkan peningkatan jumlah kasus konfirmasi, meski sekarang perhalan mulai melandai.

"Kita sudah mengidentifikasi dari minggu ke minggu bila ada kabupaten yang (angka konfirmasinya) naik."

"Sehingga kita melakukan pendalaman dan sebagian besar kenaikannya memang disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan takziah."

"Oleh karena itu, saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi yang rencananya mudah-mudahan minggu ini kita sudah bisa selesaikan."

Baca juga: Epidemiolog UI Usul Penentang Vaksin Covid-19 Bayar Sendiri Biaya RS bila Terpapar Virus Corona

"Bagaimana (solusi agar)kita bisa tetap melakukan pembelajaran tatap muka tapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih praktis," terang Menkes Budi.

Vaksinasi

Menkes Budi menjelaskan saat ini sudah 216 juta suntikan telah diberikan ke 130,6 juta rakyat Indonesia.

Dan sebanyak 84,5 juta orang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

"Jadi dari target populasi yang 208 juta orang yang harus kita vaksinasi, 62 persen sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 40 persen sudah mendapatkan vaksinasi lengkap."

"Vaksinasi kita juga terus bertengger antara 1,6 sampai 2 juta suntikan perhari dan diperkirakan sampai akhir tahun ini mungkin bisa mencapai 290 juta sampai 300 juta suntikan," terang Menkes Budi.

Obat Molnupiravir 

Mengenai obat Molnupiravir, Menkes Budi menyebutkan bahwa obat tersebut akan tiba di akhir tahun ini.

Sehingga, tahun depan, masyarakat sudah bisa menggunakan obat ini untuk menangani Covid-19.

"(Kendati demikian) kita masih menunggu terbitnya Emergency use authorization (EUA) yang diharapkan di awal bulan Desember ini, izinnya sudah keluar," jelas Menkes.

Baca juga: Menko PMK: Papua Sudah Mulai Suntik Anak Usia 6 sampai 11 Tahun Vaksin Covid-19

Sementara itu, demi mengurangi resiko untuk masuk rumah sakit, pemerintah saat ini juga mengkaji alternatif obat-obatan lain yang mirip dengan Molnupiravir.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved