Virus Corona
Biden Terima Laporan Intelijen Mengenai Asal-usul Covid-19
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menerima laporan badan intelijen mengenai asal-usul virus corona (Covid-19) di Gedung Putih pada Rabu (25/8/2021).
"Anda tidak menyalahkan korban karena tidak memberikan informasi untuk memberatkan dirinya sendiri," tambahnya.
Baca juga: 4 Jenis Vaksin Covid-19 Proses Registrasi EUA di BPOM, Mulai Cansino hingga Johnson and Johnson
Menanggapi pernyataan China, Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan menyebut komentar China sebagai "kontradiksi".
Sebab Beijing dengan keras menentang teori kebocoran laboratorium.
"Saya merasa itu sulit untuk dipahami tetapi saya sangat bersedia untuk terlibat dengan rekan-rekan China kami untuk memahami apa sebenarnya yang mereka maksud dengan pernyataan itu," kata Ryan
Terlepas dari arahan Biden bahwa komunitas intelijen menggandakan upaya mereka untuk mengurai perdebatan asal, tinjauan 90 hari tidak membawa mereka lebih dekat ke konsensus.
China telah menolak seruan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk penyelidikan baru setelah kunjungan yang sangat dipolitisasi oleh tim WHO pada Januari.
Baca juga: Update Vaksinasi Covid-19: 92 Juta Dosis Telah Disuntikkan pada Masyarakat
Sikap China yang kurang transparan dan membatasi akses telah menuai kritik.
Di samping itu, tekanan telah meningkat untuk mengevaluasi teori kebocoran laboratorium secara lebih menyeluruh.
Pada awal pandemi, hipotesis mengatakan, virus muncul pada kelelawar dan kemudian ditularkan ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara lalu diterima secara luas.
Namun seiring berjalannya waktu, para ilmuwan belum menemukan virus pada kelelawar atau hewan lain yang cocok dengan tanda genetik SARS-CoV-2.
Menghadapi keengganan China untuk membuka diri kepada penyelidik luar, para ahli semakin terbuka untuk mempertimbangkan teori bahwa virus itu mungkin dari laboratorium yang melakukan penelitian virus corona kelelawar di Wuhan, sebuah gagasan yang pernah dibantah sebagai konspirasi yang disebarkan oleh Amerika Serikat sejauh ini.
Baca artikel lain seputar Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)