Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Ini 3 Jenis Obat untuk Pasien Covid-19 yang Dicari Pemerintah hingga ke Luar Negeri

"Kami menyadari bahwa ada obat-obatan impor yang memang secara global suplainya sangat ketat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Sekretariat Presiden /capture video
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin 

Actemra bisa menekan jumlah interleukin 6 (IL-6) yang cukup tinggi pada kasus rheumatoid arthritis.

Jika tidak segera diobati, interleukin 6 (IL-6) bisa memicu peradangan di seluruh tubuh.

2. Dapat membantu pengobatan pasien Covid-19

Peningkatan interleukin 6 (IL-6) serupa rheumatoid arthritis ditemukan juga pada pasien positif Covid-19.

Kondisi tersebut terdeteksi pada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis.

Peningkatan interleukin 6 dapat memicu badai sitokin, yaitu respons imun tubuh yang berlebihan akibat infeksi.

Ada banyak penyebab badai sitokin, namun salah satunya adalah peningkatan IL-6.

Gejala yang paling sering muncul akibat badai sitokin adalah acute respiratory distress syndrome (ARDS).

Akan tetapi, badai sitokin juga bisa menyebabkan hiperinflamasi di seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan organ tubuh.

Beberapa penelitian membuktikan, penggunaan Actemra bisa mengatasi badai sitokin pada pasien Covid-19 dengan menurunkan beberapa penanda inflamasi, seperti CRP, ferritin, dan interleukin 6.

Walaupun begitu, obat ini hanya tersedia di rumah sakit dan harus berdasarkan resep dokter untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis.

3. Harganya mahal

Actemra dapat dibeli dengan harga yang cukup mahal. Menurut Prof Zullies, ada beberapa faktor yang membuat obat ini dibanderol dengan harga tinggi.

Prof Zullies mengatakan, teknologi untuk membuat dan mengembangkan Actemra tidak sama seperti produksi obat pada umumnya.

Selain itu, pembuatannya pun sangat sulit sehingga sebagian besar harus diimpor dari negara lain.

Obat yang berupa protein biologi ini harus disimpan pada tempat dengan suhu tertentu.

Oleh sebab itu, obat ini tidak perlu diberikan kepada pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan.

Selain itu, pasien dengan klasifikasi tersebut tidak mengalami kondisi badai sitokin.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved