Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Ketua MPR Minta Pemerintah Masifkan Sosialisasi Tata Cara Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyoroti tingginya kasus kematian pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
MPR RI
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyoroti tingginya kasus kematian pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet itu, dibutuhkan kepastian tenaga kesehatan (nakes), alat kesehatan hingga pasokan obat untuk mereka.

"Meminta pemerintah dan pemerintah daerah mensosialisasikan tata cara isolasi mandiri, baik kepada masyarakat, petugas dan dokter puskesmas, dan aparat RT dan RW, agar masyarakat yang akan melakukan Isolasi mandiri tetap tertangani dengan baik," kata Bamsoet melalui keterangannya, Selasa (13/7/2021).

Selain itu, Pemda dan aparatur daerah diminta siaga bergerak untuk membantu warga menyuplai kebutuhan ataupun memberikan pertolongan lainnya.

Mengingat, kekuatan sukarelawan dibutuhkan lantaran ada beberapa kasus warga yang menjalani isoman tidak tertangani dengan maksimal karena kurangnya petugas.

"Meminta komitmen pemerintah pusat dan daerah bersama Satgas Penanganan Covid-19 untuk terus memaksimalkan penanganan pasien Covid-19 baik yang berada di fasilitas kesehatan maupun yang melakukan isolasi mandiri di rumah dengan menjamin ketersediaan pasokan obat-obatan, oksigen bagi yang membutuhkan hingga sumber daya kesehatan," ucap Bamsoet.

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, Kompleks DPR Diusulkan Jadi RS Darurat Covid, Politisi Golkar Bilang Begini

Lebih lanjut, Bamsoet meminta pemerintah daerah terus mengingatkan warga supaya lebih meningkatkan kepedulian terhadap sesama.

"Dengan memberikan pertolongan terutama kepada pasien Covid-19 yang melakukan isoman di rumah," katanya.

451 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 mencatat sebanyak 451 pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

Mereka meninggal karena berbagai alasan, mulai dari terlambat mendapatkan pertolongan karena rumah sakit penuh, hingga karena tidak terpantau dengan baik oleh pemerintah.

”Pasien Covid-19 meninggal karena terlambat ditangani bahkan saat membutuhkan fasilitas isolasi mandiri,” kata Inisiator LaporCovid-19, Ahmad Arif dalam konferensi virtual CISDI tentang kolapsnya rumah sakit dan kematian pasien Isoman, Senin (12/7/2021).

Namun kata Arief, ada pula pasien yang beranggapan mereka hanya menderita sakit biasa sehingga terlambat diperiksa dan baru terkonfirmasi positif Covid-19 setelah meninggal.

Arief mengatakan, pihaknya juga menemukan banyak warga yang takut ke fasilitas kesehatan karena isu akan dinyatakan terpapar Covid-19 oleh pihak rumah sakit atau dicovidkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved