Virus Corona
Dampak Kelangkaan Oksigen di Berbagai Wilayah, Distributor di Bali Alami Kekosongan Stok
Di beberapa wilayah, kelangkaan oksigen membuat masyarakat mengantre demi mendapatkan pasokan oksigen
Arnold menuturkan, pasien Covid-19 bergjala sedang dan berat adalah yang paling membutuhkan tabung oksigen.
Hal ini lantaran stok di masing-masing rumah sakit mulai kurang.
Baca juga: Fakta Perawat Dianiaya di Lampung, Pelaku Ngaku Keluarga Pejabat Hingga Ngotot Bawa Tabung Oksigen
"Sebab stok di masing-masing rumah sakit mulai kurang," ujar Arnold.
Arnold khawatir ketersediaan tabung oksigen yang terbatas tak akan cukup untuk pasien Covid-19 yang terus bertambah.
Bahkan, Arnold menyebut banyak pasien akan tidak tertolong karena oksigen di rumah sakit kosong.
"Banyak pasien akan tidak tertolong ketika oksigen tidak ada di rumah sakit," tuturnya.
Hingga kini, pihaknya tengah melakukan koordinasi antar rumah sakit di Manokwari agar saling menutupi kekurangan tabung oksigen.
Komisi IX Minta Alihkan Jatah Sektor Industri ke Rumah Sakit
Seiring meningkatnya kasus Covid-19, banyak pasien terkonfirmasi positif yang tidak tertampung di rumah sakit sehingga harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
Oleh karena itu, kebutuhan oksigen rumahan meningkat.
Banyak pasien Covid-19 yang meskipun bergejala, membutuhkan oksigen untuk menjaga saturasi dalam tubuh agar dalam kondisi aman.
Tabung oksigen banyak diburu dan antrean pengisian oksigen juga terjadi di tempat-tempat pengisian oksigen.
Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (5/7/2021), menanggapi hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah untuk mengupayakan penyediaan oksigen yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Situasinya Mengerikan! Pasien Terus Berdatangan, Sementara Oksigen Habis
Yakni dengan mendorong pengusaha tabung oksigen melakukan mobilisasi total.
Mufida juga berharap, alokasi oksigen untuk industri saat ini dapat dialihkan untuk kebutuhan medis baik di rumah sakit, klinik, puskesmas maupun di masyarakat.