Epidemiolog Sebut Infeksi Jamur Hitam Berpotensi Terjadi di Indonesia, Ini Alasannya
Epidemiolog menyebut infeksi jamur hitam (Mucormycosis) yang kini dialami banyak warga India, berpotensi pula terjadi di Indonesia.
"Tapi yang harus diketahui, Mucormycosis ini bukan penyakit menular dari orang ke orang, dari lingkungan saja (dengan kelembaban) yang rawan," pungkas Dicky.

Sebelumnya, ia menyebut ada dua faktor yang memicu munculnya penyakit yang disebabkan jamur Mucormycetes ini yakni buruknya kebersihan lingkungan dan kondisi kesehatan diri sendiri.
"(Mucormycosis) ini terutama dipengaruhi oleh dua hal ya, faktor dari kesehatan lingkungan yang buruk dan faktor dari manusianya itu sendiri," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Selasa (25/5/2021) siang.
Terkait faktor kebersihan lingkungan yang kurang terjaga, ia menjelaskan bahwa jamur ini sebenarnya hidup dan berkembang biak di lingkungan sekitar kita.
Bahkan bisa saja terdapat di kamar, termasuk kamar mandi yang memiliki tingkat kelembaban tinggi.
Karena Mucormycetes hidup pada tempat yang lembab.
"Faktor dari kesehatan lingkungan yang buruk itu karena jamur ini ada di Indonesia, di sekeliling kita juga banyak, di kamar, lalu dinding kamar mandi, itu semuanya kalau lembab, jamur itu ada," jelas Dicky.
Oleh karena itu ia menekankan, jika lingkungan sekitar tempat tinggal tidak terawat secara baik, besar kemungkinan jamur ini tumbuh dan berkembang biak.
Sirkulasi udara yang baik pun menjadi salah satu faktor penentu.
Sehingga penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan udara sekitar agar spora dari jamur ini tidak terhirup.
"Kalau lingkungan tidak terkelola baik, terutama karena lembab ya, ventilasi atau sirkulasinya juga buruk, misal di basement atau perkantoran yang tidak terkelola baik, nah ini spora dari jamur yang ada di lingkungan itu bisa terhirup oleh manusia," kata Dicky.
Sementara itu, untuk faktor pendukung lainnya yang dapat memicu munculnya jamur ini yakni kondisi kesehatan diri sendiri.

Perlu diketahui, Mucormycosis menyerang orang yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan mereka yang memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Penggunaan steroid sebagai pengobatan pada pasien maupun penyintas Covid-19 tentunya dapat menekan respons kekebalan dan meningkatkan kadar gula darah, sehingga rawan terinfeksi jamur ini.
"Dan faktor kedua, selain kesehatan lingkungan yang buruk, ada faktor dari manusianya itu sendiri. Yang pertama memang menurun imunitasnya, bisa karena penyakit atau karena pengaruh obat atau steroid ya," papar Dicky.