Virus Corona
WHO Pusing, Jumlah Kasus Covid-19 Melonjak Akibat Pandemi Tumbuh Secara Eksponensial
Van Kerkhove kemudian mengatakan ada lebih dari 4,4 juta kasus baru yang dilaporkan terjadi dalam sepekan terakhir
"Aturan seperti menjaga jarak fisik, memakai masker, menjaga kebersihan tangan terbukti berfungsi. Begitu pula sistem pengawasan, pengujian, pelacakan kontak, isolasi, karantina yang mendukung dan perawatan penuh kasih. Semuanya berfungsi untuk menghentikan infeksi dan menyelamatkan nyawa," tegas Tedros.
Sementara itu sikap tidak percaya, rasa mudah puas serta tidak konsisten dalam menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat, mendorong terjadinya penularan dan akhirnya mengorbankan nyawa.
Tedros menyampaikan bahwa di beberapa negara, meskipun transmisi virus ini terus berlanjut, restoran dan klub malam tetap terlihat penuh.
Begitu pula yang terjadi di pasar terbuka yang penuh sesak, namun mirisnya, diantara mereka hanya sedikit orang yang menerapkan protokol kesehatan.
"Beberapa orang tampaknya berpikir bahwa mereka yang berusia muda, tidak akan mengalami kondisi kesehatan yang terlalu buruk jika tertular Covid-19.
Namun penyakit ini bukan flu biasa, banyak orang berusia muda dan sehat meninggal karena virus ini, dan kami masih belum sepenuhnya memahami konsekuensi long Covid bagi mereka yang sempat tertular dan pulih," tutur Tedros.
Banyak ruang ICU yang masih kewalahan
Van Kerkhove juga menyatakan sikap keputusasaan bahwa lonjakan kasus ini semakin mengkhawatirkan.
"Ini bukanlah situasi yang kami inginkan dalam 16 bulan pandemi, saat kami telah membuktikan efektivitas langkah-langkah pengendalian," papar Kerkhove.
Sementara Tedros menegaskan bahwa WHO tidak menginginkan diberlakukannya sistem penguncian (lockdown) tanpa akhir.
"Negara-negara telah melakukan yang terbaik dalam mengambil kombinasi tindakan yang disesuaikan, terukur, gesit dan berbasis bukti. Tapi kami juga ingin melihat masyarakat dan ekonomi dibuka kembali, dan perjalanan serta perdagangan dilanjutkan," kata Tedros.
Namun faktanya di lapangan, saat ini ruang ICU banyak rumah sakit di dunia dipenuhi pasien Covid-19.
"Tetapi saat ini, unit perawatan intensif (ICU) di banyak negara sedang kewalahan. Orang-orang sekarat dan itu benar-benar tidak bisa dihindari," jelas Tedros.
Ia pun mengakui bahwa pandemi 'masih jauh dari kata selesai', namun menekankan bahwa masih ada alasan untuk tetap optimis.
Menurutnya, penurunan angka kasus dan kematian selama dua bulan pertama di 2021, menunjukkan bahwa virus ini dan variannya dapat dihentikan.
"Tentunya dengan upaya bersama dalam menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat, bersamaan dengan program vaksinasi yang adil, kami dapat mengendalikan pandemi ini dalam hitungan bulan," kata Tedros.
Perlu diketahui, terkait lonjakan kasus Covid-19, India telah mengambil alih posisi Brazil sebagai negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).