Virus Corona
Ketersediaan Vaksin Covid-19 Bukan Cuma Masalah Indonesia, Negara Lain Pun Mengalaminya
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan masalah ketersediaan vaksin menjadi hal utama yang menghambat kelancaran program vaksinasi Covid-19.
Ia pun menyadari bahwa jumlah dosis vaksin yang diterima pada April ini tidak sesuai apa yang diharapkan sebelumnya.
"Nah yang multilateral ini hanya dapat 1 juta, jadi yang multilateral itu dari 11 juta hanya dapat 1 juta, 10 jutanya ditunda sampai waktu yang nanti ditentukan. Sehingga memang agak kurang vaksinnya di bulan April," kata Budi Gunadi Sadikin.
Kendati demikian dirinya berharap agar embargo ini tidak berlangsung lama, karena program vaksinasi harus terus berlanjut hingga Indonesia mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
"Mudah-mudahan nanti di bulan Mei bisa selesai urusan embargo atau proteksi vaksin di negara-negara produsen, sehingga kita mulai bekerja kembali," ujar Budi Gunadi Sadikin.
Budi Gunadi pun bersyukur karena Indonesia tidak hanya mengandalkan satu sumber vaksin saja.
Karena selain AstraZeneca, tentunya Indonesia turut mengandalkan Sinovac, Pfizer, dan Novavax untuk program vaksinasi secara keseluruhan.
Sehingga jika ada salah satu sumber vaksin yang mengalami embargo, pemerintah tidak perlu khawatir karena masih ada sumber vaksin lainnya.
"Untungnya adalah karena Indonesia vaksinnya tidak hanya 1 tapi kita dari 4 sumber ya, jadi AstraZeneca, dari Pfizer, Sinovac, dan dari Novavax. Sehingga kalau satu kena (embargo), kita masih punya 3 yang lain," kata Budi Gunadi Sadikin.